Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Penerjun Payung Mendarat Tak Mulus saat HUT Marinir, Kadispenal: Tidak Luka Serius
Advertisement . Scroll to see content

Mengenal 5 Tokoh Pahlawan dari TNI AL: Ada Laksamana RE Martadinata hingga Sersan Usman

Selasa, 14 September 2021 - 12:34:00 WIB
Mengenal 5 Tokoh Pahlawan dari TNI AL: Ada Laksamana RE Martadinata hingga Sersan Usman
Searah jarum jam: Laksamana R Eddy Martadinata, 2. Laksamana Muda Jos Soedarso, Sersan Usman, Kopral Harun dan Laksamana Muda John Lie (Foto: Ist)
Advertisement . Scroll to see content

3. Sersan Usman dan Kopral Harun

Sersan Usman Djanatin bin H. Ali Hasan lahir di Dukuh Tawangsari, Desa Jatisaba, Kecamatan Purbalingga, Kabupaten Purbalingga, Jawa Tengah, tanggal 18 Maret 1943. Dia gugur meninggal di Singapura tanggal 17 Oktober 1968 pada usia 25 tahun.

Dia adalah salah satu dari dua anggota Korps Komando Angkatan Laut (KKO AL) atau Korps Marinir yang ditangkap di Singapura bersama Kopral Harun saat terjadinya konfrontasi dengan Malaysia.

Bersama dengan seorang anggota KKO AL lainnya bernama Harun, dia dihukum gantung oleh pemerintah Singapura pada bulan Oktober 1968 dengan tuduhan meledakkan gedung MacDonald House di pusat kota Singapura pada tanggal 10 Maret 1965.

Usman Djanatin adalah prajurit sejati yang gugur sebagai martir dalam rangka membela bangsa dan negara, serta dimakamkan di Taman Makam Pahlawan (TMP) Kalibata, Jakarta.
Kopral Harun

Kopral Harun Said lahir di Bawean, Kabupaten Gresik, Jawa Timur, tanggal 4 April 1947. Dia gugur di Singapura tanggal 17 Oktober 1968 pada usia 21 tahun.


4. Laksamana Muda John Lie

Laksamana Muda TNI Jahja Daniel Dharma atau lebih dikenal sebagai John Lie lahir di Manado, Sulawesi Utara, tanggal 9 Maret 1911. Dia gugur  tanggal 27 Agustus 1988 pada usia 77 tahun adalah salah seorang perwira tinggi TNI AL dari etnis Tionghoa.

Awalnya bekerja sebagai mualim kapal pelayaran niaga milik Belanda KPM lalu bergabung dengan Kesatuan Rakyat Indonesia Sulawesi (KRIS) sebelum akhirnya diterima di Angkatan Laut RI.

Pada masa Perang Kemerdekaan RI, John Lie secara rutin melakukan operasi menembus blokade Belanda dengan membawa hasil bumi ke Singapura untuk dibarter dengan senjata sebagai sarana perjuangan melawan Belanda.

Untuk keperluan operasi ini, John Lie memiliki kapal cepat kecil yang legendaris bernama The Outlaw. Kemudian di Port Swettenham Malaya, John Lie juga mendirikan naval base yang menyuplai bahan bakar, makanan, senjata, dan keperluan lain bagi perjuangan mempertahankan kemerdekaan Indonesia.

Dia mengakhiri pengabdiannya di TNI Angkatan Laut pada bulan Desember 1966 dengan pangkat terakhir Laksamana Muda dan meninggal dunia pada tanggal 27 Agustus 1988 serta dimakamkan di Taman Makam Pahlawan Kalibata, Jakarta.

Editor: Muhammad Fida Ul Haq

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut