Mengenal Sejarah dan Keunikan Keris, Sarat Makna Spiritual
Setiap keris biasanya dilengkapi dengan pelindung atau disebut warangka (sarung keris). Kebanyakan sarung keris terbuat dari kayu, yang dibuat dengan indah bahkan mewah.
Tidak ada yang tahu pasti asal-usul keris, walau istilah “keris” sendiri sudah tercantum dalam prasasti dari abad ke-9 Masehi. Dikatakan, keris berasal dari singkatan bahasa Jawa “Mlungker-mlungker kang bisa ngiris” yang berarti benda berliku-liku yang bisa mengiris/membelah sesuatu.
Keris kemungkinan mendapat pengaruh dari peradaban Tionghoa dan India. Senjata-senjata mirip keris banyak ditemukan pada peninggalan Kebudayaan Dongson dan Tiongkok Selatan.
Selain itu, keris juga sering dijadikan sebagai benda pusaka, selayaknya orang-orang India. Karena itulah, banyak yang percaya keris memiliki nilai magis yang menjadi keunikannya sebagai sebuah senjata tradisional. Konon, tokoh-tokoh penting Indonesia banyak yang menyimpan keris, salah satunya Presiden Pertama Indonesia Soekarno.
Salah satu jenis keris yaitu keris buda atau keris sombro yang merupakan bentuk keris sebelum era Kerajaan Kediri-Singasari. Bentuknya pendek dan lurus, dan dikatakan menjadi prototipe pertama keris. Keris buda memiliki bentuk yang mirip dengan belati yang nampak pada candi-candi di Jawa sebelum abad ke 11, masih memperlihatkan ciri India.
Sementara bentuk keris modern yang dikenal masyarakat pada saat ini diawali dari masa Majapahit. Umumnya keris ini dibuat dari campuran dua jenis bahan logam. Proses penyatuannya dilakukan dengan ditempa dan dilipat berulang-ulang pada suhu tinggi.