Mengenal Sejarah dan Keunikan Keris, Sarat Makna Spiritual
Logam yang masih berupa batangan lebih dulu dipanaskan pada suhu di atas 1.000 derajat Celcius. Nilai estetika keris dilihat dari seberapa banyak proses pelipatan dan penempaannya (saton). Setelahnya, campuran logam dipotong dua sama besar dan disisipkan sebatang baja. Lalu ketiga lapisannya ditemba kembali hingga menjadi keris mentah.
Keris mentah selanjutnya dibuat ornamen-ornamen (ricikan) dengan menggunakan kikir, gerinda, dan bor sesuai dhapur keris yang akan dibuat. Begitu bentuk ricikan yang diinginkan selesai dibuat, keris diberikan gaman (gagang) dan warangka (sarung). Tidak lupa, keris diberi wewangian sehingga menjadi keris yang sempurna.
Keris dipercaya sebagai benda pusaka dan manifestasi dari simbol-simbol tatanan hidup dan pemahaman ketuhanan. Bentuk dhapur sebagai pesan yang didapat dari hasil berguru pada kehidupan dan manembah (menyembah) Tuhan.
Bentuk lurus merupakan tuntutan untuk bertakwa kepada Tuhan, dan bentuk berlekuk-lekuk seperti asap dupa diartikan sebagai wujud kemanunggalan kepada Tuhan YME. Ratusan bentuk dhapur menggambarkan apa yang bisa diharapkan sebagai keutamaan berbudi luhur.
Editor: Rizal Bomantama