Menteri Susi: Pengotor Laut dan Pemakai Plastik Sekali Pakai, Tenggelamkan!
JAKARTA, iNews.id – Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti mengajak masyarakat untuk menghentikan pemakaian plastik sekali pakai. Dengan langkah ini permintaan plastik sekali pakai akan berkurang sehingga para produsen juga mulai mengurangi produksinya dan bergeser ke bahan-bahan yang lebih ramah lingkungan.
Susi mengingatkan, pemakaian plastik sekali pakai dapat mengancam keberlangsungan ikan di laut. Plastik membutuhkan puluhan tahun untuk hancur sehingga sampah plastik yang bermuara di laut dapat termakan oleh ikan. Padahal, ikan merupakan sumber protein yang penting untuk kesehatan dan kecerdasan SDM.
“Kalau kita boikot tidak mau pake kresek kan pabrik kresek juga berhenti. Betul tidak? Jadi, tinggal maunya siapa yang mulai duluan. Pabrik yang produksi kresek atau kita,” tuturnya saat memimpin acara gerakan Menghadap Laut di Pantai Timur Ancol, Jakarta, Minggu (18/8/2019).

Gerakan Menghadap Laut salah satunya berupa acara bersih pantai. Gerakan ini dilandasi oleh ancaman sampah plastik di lautan. Pada 2030 diprediksikan akan lebih ada lebih banyak plastik daripada ikan di laut akibat masifnya limbah plastik sekali pakai yang berujung ke laut.
Ironisnya, laut Indonesia menjadi penyumbang sampah terbesar kedua di dunia, setelah Cina. Hal ini mengancam lebih dari 800 spesies biota laut, termasuk ikan dan terumbu karang.