Merengkuh Kemuliaan Ramadan dan Menjemput Kemenangan
Dari penjelasan itu dapat diketahui bahwa hakikat puasa adalah membakar segala keburukan. Dari sisi kesehatan, puasa dapat membakar lemak yang menumpuk pada tubuh hingga bersih. Puasa juga membakar racun dan endapan yang menumpuk serta cairan berbahaya.
Kita ketahui bahwa puasa memang melemahkan tubuh tetapi dia mengokohkan iman. Puasa juga mengeringkan kerongkongan tetapi ia menyiram jiwa dengan cahaya iman dan taqwa. Kosongnya lambung dan perasaan lapar akan menghancurkan emosi jiwa dan memperkuat aspek spiritual. Dengannya seorang hamba sangat mudah segera taat dan menjauhi kemungkaran.
Dalam buku Tazkiyatun Nafs karya Dr Anas Ahmad Karson, puasa diperintahkan untuk menahan jiwa dari perbuatan maksiat. Orang yang berpuasa tetapi tidak meninggalkan kemaksiatan serta puasanya tidak mengubah perbuatan buruknya maka puasanya hanyalah karena tradisi.
Padahal Rasulullah bersabda, "Barangsiapa tidak meninggalkan kata-kata dusta dan perbuatan sia-sia maka Allah tidak membutuhkan ia meninggalkan makan dan minumnya. (HR Buhari)
Pengaruh puasa yang paling besar dalam penyucian jiwa adalah melatih jiwa untuk menyempurnakan penghambaan kepada Allah. Puasa adalah ibadah terbaik karena tidak bercampur riya dan sum'ah (ingin didengar).