Momen Haru Mantan Pengawal Gerilya Jenderal Soerdirman Dipertemukan dengan Sahabat Seperjuangan
Mereka tampak berjalan beriringan dan menaburkan bunga di makam beberapa teman seperjuangan dan para komandannya yang gugur di medan perang.
Kedua veteran juga sempat mengikuti tasyakuran dan pemotongan tumpeng. Pada kesempatan itu Sanjoto menyerahkan helm putih bertuliskan PM kepada Letkol Cpm Okto.
Helm tersebut merupakan pertama awal dia bertugas sebagai Cpm dan pernah digunakan untuk mengawal Presiden Soekarno Tahun 1950 di Tegal.

“Saya sampaikan terima kasih kepada Dandenpom IV/5 Semarang yang telah memperhatikan kami, para veteran mantan Polisi Tentara. Perhatian pada generasi muda Polisi Militer sangat luar biasa pada pendahulu,” ujar Sanjoto dikutip dari laman tniad.mil.id, Kamis (19/8/2021).
Mereka sama-sama tidak menyangka masih bisa bertemu setelah sekian lama. Keduanya mengira satu-satunya yang masih hidup.
“Saya mengira cuma saya yang masih hidup, demikian juga Pak Soemardi juga merasa dialah yang masih hidup dan sehat. Ketika hari ini dipertemukan, saya merasa bahagia, bersemangat dan muda lagi,” ucapnya.
Sementara itu, Letkol Cpm Okto Femula menyampaikan, sengaja membuat pertemuan ini karena kedua veteran perang kemerdekaan itu merupakan prajurit Polisi Tentara yang juga cikal bakal Polisi Militer.
“Mereka sudah tidak pernah ketemu lagi sejak tahun 1964. Beliau berdua merupakan saksi hidup sejarah berdirinya Polisi Tentara. Pak Sanjoto punya pengalaman gerilya bersama Jenderal Soedirman, Kolonel Gatot Soebroto hingga bersama Letkol Ahmad Yani ikut menggempur pemberontak DI/TII di wilayah Tegal,” kata Okto.
Editor: Kurnia Illahi