Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Kementerian HAM Kritik Polisi Sita Buku saat Tangkap Aktivis, Sebut Rusak Tradisi Membaca
Advertisement . Scroll to see content

Momen Puisi Wiji Thukul Dibacakan di Acara Panggung Rakyat Bongkar

Sabtu, 09 Desember 2023 - 20:16:00 WIB
Momen Puisi Wiji Thukul Dibacakan di Acara Panggung Rakyat Bongkar
Momen puisi Wiji Thukul dibacakan di acara Panggung Rakyat Bongkar (foto: MPI)
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id - Fajar Merah, anak dari penyair dan aktivis HAM Wiji Thukul ikut berorasi dalam Panggung Rakyat bertajuk 'Bongkar' di Stadion Madya GBK Senayan, Jakarta, Sabtu (9/12/2023). Fajar Merah membacakan puisi berjudul 'Momok Hiyong', yang membuat stadion bergemuruh.

Puisi 'Momok Hiyong' merupakan karya dari ayah Fajar yakni Wiji Thukul. Puisi tersebut berisi tentang kritik keras terhadap kekuasaan, penyalahgunaan kekuasaan, serta pengorbanan rakyat dan lingkungan alam.

Aktivis HAM Usman Hamid mengundang Fajar Merah naik ke atas panggung utama untuk membacakan puisi.

"Kita panggil, putra dari aktivis HAM Wiji Thukul, Fajar Merah. Dia akan membacakan puisi," ucap Usman.

Fajar yang tampak mengenakan kaus putih bergambar wajah Wiji Thukul, langsung naik ke atas panggung. Kemudian dia langsung membacakan puisi berjudul 'Momok Hiyong'.

Momok hiyong si biang kerok,
Paling jago bikin ricuh,
Kalau situai keruh,
Jingkrakjingkrak ia.

Bikin kacau dia ahlinya,
Akalnya bulus siasatnya ular,
Kejamnya sebanding nero,
Sefasis hitler sefeodal raja kethoprak.

Luar biasa cerdasnya,
Di luar batas culasnya,
Demokrasi dijadikan bola mainan,
Hak asasi ditafsir semau gue.

Emas doyan hutan doyan,
Kursi doyan nyawa doyan,
Luar biasa,
Tanah air digadaikan.

Masa depan rakyat digelapkan,
Dijadikan jaminan hutan.

Momok hiyong momok hiyong,
Apakah ia abadi,
Dan tak bisa mati?

Momok hiyong momok hiyong,
Berapa ember lagi,
Darah yang ingin kau minum?

30 September 1996

Para penonton yang hadir di lokasi pun terpukau dengan puisi yang dibacakan Fajar tersebut. Mereka tak lupa merekam momen Fajar membacakan puisi dengan ponsel.

Usman pun berteriak untuk para korban pelanggaran HAM yang hilang seperti Wiji Thukul dan para tokoh lainnya.

"Hidup korban, hidup rakyat," teriak Usman diikuti ribuan penonton.

Editor: Reza Fajri

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut