Musim Panas, Jemaah Haji Diimbau Waspada 5 Penyakit Ini
Ibadah arbain membuat jemaah haji beraktivitas fisik lebih dengan berjalan dari hotel ke masjid atau sebaliknya. Jemaah haji juga akan lebih sering terpapar sinar matahari terik terutama di waktu shalat zuhur dan ashar.
Hal ini bisa memicu heat exhaustion. Gejala yang sering muncul dari kondisi ini yakni, pusing, kram otot, dan keringat dingin hingga pingsan. Untuk mencegah terjadinya heat exhaustion, jemaah haji disarankan untuk menggunakan payung, membawa botol penyemprot air dan memakai masker terutama saat berkegiatan di luar hotel.
"Botol penyemprot dapat diisi air dingin untuk disemprotkan sebagai pengganti keringat untuk mendinginkan badan. Jemaah juga disarankan untuk menggunakan baju lengan panjang," katanya.
Keempat, adalah heat stroke yang merupakan tingkat lanjut dari heat exhaustion. Jika heat exhaustion tidak mendapatkan penanganan segera bisa jatuh ke kondisi heat stroke. Heat stroke adalah gangguan organ baik otak, jantung hingga ginjal karena suhu sehingga membuat seseorang mengalami kondisi seperti pasien stroke.
Pencegahan heat stroke sama halnya dengan heat exhaustion. Jika terjadi gejala heat exhaustion, segeralah menuju tempat yang teduh, kemudian basahi kepala dengan air. Jika tidak ditangani dengan benar maka kondisi heat stroke tidak dapat dihindari dan perlu dirujuk ke rumah sakit.