Nadiem Buka Suara Soal Nasib Guru yang Lolos Passing Grade PPPK Tapi Tak Dapat Formasi
JAKARTA, iNews.id - Mendikbudristek Nadiem Makarim akhirnya buka suara terkait nasib guru yang lolos passing grade PPPK Guru namun tak mendapatkan formasi. Belakangan, isu ini telah menjadi keresahan para guru honorer.
Menurut Nadiem pada dasarnya ada dua aturan yang mengunci dalam rekrutmen PPPK Guru dalam UU ASN. Pertama adalah pihak sekolah swasta dan negeri harus memberikan kesempatan untuk mengikuti seleksi guru.
"Dan yang kedua adalah pegawai ASN harus bekerja di dalam organisasi pemerintahan. Jadi ini dua hal yang memang dikunci oleh UU ASN," ungkap dia dalam Raker Komisi X DPR dengan Mendikbudristek melalui siaran Youtube, Rabu (19/1/2022).
Akibatnya muncul beberapa isu terkait nasib guru honorer dalam PPPK, pertama adalah guru yang lolos passing grade tetapi tidak mendapat formasi. Kemudian kedua, guru honorer yang lolos passing grade namun kalah dengan keberadaan guru swasta dari sisi ranking.
"Dan ketiga ialah isu beberapa yayasan yang kehilangan guru," imbuh dia mantan Bos Gojek ini.
Nadiem pun memaparkan bahwa keputusan rekrutmen PPPK Guru berada di tangan Panselnas. Namun, ia menekankan bahwa pihaknya berada di sisi guru honorer untuk mendapatkan kesempatan.
"Walaupun ini bukan keputusan Kemendikbudristek, bahwa ini keputusan Panselnas di mana ada beberapa pihak, posisi Kemendikbudristek kami ada di sisinya guru honorer," tegasnya.
Oleh karena itu, Kemendikbudristek mengambil posisi dan berjuang di Panselnas untuk guru-guru yang sudah lolos passing grade namun belum mendapat formasi. Ia ingin guru tidak harus mengikuti tes lagi ketika formasinya ke luar dan langsung mendapat formasi.
"Kami sedang berjuang setiap hari untuk meyakinkan perubahan, sehingga proses seleksinya itu pada saat guru itu sudah lolos passing grade, kita ingin dia langsung dan formasinya terbuka dia langsung dapat dan tidak perlu mengikuti tes lagi," harap Nadiem.
Selain itu, Nadiem mengaku keputusannya mengambil posisi untuk memperjuangkan seluruh proses rekrutmen guru. Dengan begitu, para guru bisa memaksimalkan afirmasi dalam bentuk kesempatan terbesar dan memprioritaskan guru-guru honorer di sekolah induknya.
"Jadinya ini diua hal yang sangat penting dimengerti masyarakat dan guru bahwa Kemendikbudristek hadir di sisinya mereka. Ini sangat penting tetapi ini keputusan bersama di Panselnas. Jadi mohon dukung kami dalam perjuangan ini," tutup dia
Editor: Puti Aini Yasmin