Pakar : KSAL Baru Harus Tingkatkan Kapabilitas Siber TNI AL
"Tak terkecuali TNI AL, yang merupakan garda pertahanan laut terdepan Indonesia. Kapabilitas siber sangat dibutuhkan untuk menghadapi berbagai ancaman siber global. Karena itu dibutuhkan komandan atau panglima yang menguasai teknologi siber, maka banyak negara sudah memilih pimpinan militernya dengan pertimbangan kemampuannya menguasai teknologi siber. Bahkan sekolah-sekolah militer di dunia juga berlomba untuk mendidik para prajuritnya dalam perang siber," jelas pria asal Cepu, Jawa Tengah ini.
Pratama mengemukakan, sudah saatnya TNI AL dipimpin oleh KSAL yang menguasai masalah siber. Laksdya TNI Amarulla Octavian salah satu calon KSAL yang diketahui memiliki kemampuan siber.
Sebagai Rektor Unhan, Octavian sudah membentuk program studi S-2 baru, yakni Rekayasa Pertahanan Siber. Tidak tanggung-tanggung, program studi ini langsung dijadikan kelas internasional karena menggunakan kurikulum internasional.
"Ini momentum tepat terutama bagi beliau untuk membuktikan bahwa pertahanan siber sangat mungkin dan bisa diimplementasikan di TNI AL. Kemampuan tempur TNI AL yang dilengkapi dengan kapabilitas pertahanan siber, akan sangat dibutuhkan saat ini," katanya.
"Kita bisa lihat bagaimana suasana hangat Kawasan Asia Tenggara dengan adanya ancaman konflik Tiongkok dan negara sekutu AS, Inggris dan Australia. Indonesia harus bersiap salah satunya dengan TNI AL yang punya kapabilitas pertahanan siber yang mumpuni," sambungnya.
Editor: Faieq Hidayat