Panglima TNI Murka! Oknum Perwira Tepergok Ikut Naik Pesawat Hercules Tanpa Izin
Pejabat teras militer yang kerap diajak antara lain semua kepala staf angkatan (KSAD, KSAL, KSAU), para pangkogabwilhan, panglima kesatuan khusus dan pangdam. Paling sering dalam rombongan Hercules yakni KSAU Marsekal TNI Ashadi Tjahjadi karena bagaimana pun dia ‘pemilik’ Hercules.
Yang menarik, kadang-kadang di bandara sepi Jusuf sengaja mengajak orang lain ikut dalam penerbangannya hingga orang itu dapat turun di kota yang lebih mudah aksesnya. Prinsipnya, siapa pun bisa ikut naik Hercules itu asal dapat izin langsung dari Panglima.
“Jangan coba-coba jadi penumpang tanpa seizin Jusuf. Dia bisa marah besar!,” kata Atmadji.
Kenyataannya, pernah terjadi seorang perwira turut masuk dalam pesawat angkut berbadang bongsor itu diam-diam. Sang perwira itu memaksa ikut naik dari Kupang dengan harapan dapat turun di Bali.
Dia nekat ikut karena ada keperluan sangat mendesak. Persoalannya, pesawat komersial tidak tersedia di jam tersebut. Meski sudah dibisiki oleh beberapa petugas bahwa Hercules rombongan Jusuf tidak dapat dinaiki sembarang orang, dia tetap ngotot masuk.
“Perwira itu beralasan dapat duduk di belakang sekali sehingga tak mengganggu penumpang resmi lainnya,” tutur Atmadji.
Sungguh apes. Setelah lepas landas dari Kupang, Jusuf jalan ke kabin belakang. Mengetahui ada ‘penumpang gelap’, mantan Pangdam Hasanuddin ini pun ngamuk. Saat itu juga ultimatum dijatuhkan.
“Kau ikut bukan ke Denpasar, tapi ke Banjarmasin!,” ujar mantan ajudan Kolonel Alexander Evert Kawilarang, pendiri Kesko TT yang kemudian berubah menjadi Kopassus ini.
Nasi sudah jadi bubur. Sang perwira itu pun hanya menerima nasib pahit. Niat hati ingin cepat sampai ke Bali, apa daya dia malah terdampar di Kalsel.
Editor: Rizky Agustian