Parpol Kubu Prabowo Diisukan Bergabung, PDIP: Kenapa Semua Dalam Pemerintah?
JAKARTA, iNews.id - Sejumlah partai politik (parpol) pendukung Prabowo Subianto dan Sandiaga Salahuddin Uno (Prabowo-Sandi) dikabarkan akan bergabung dalam Koalisi Indonesia Kerja (KIK) Joko Widodo dan KH Ma'ruf Amin (Jokowi-Ma'ruf). Beberapa di antaranya yang santer disebutkan adalah Partai Demokrat dan Partai Amanat Nasional (PAN).
Wakil Sekretaris Jenderal (Wasekjen) PDI Perjuangan, Eriko Sotarduga menilai, rekonsiliasi usai Pilpres 2019 tidak harus mengajak parpol pendukung Prabowo-Sandi masuk dalam koalisi Jokowi-Ma'ruf. Apalagi, dia menilai, sejauh ini KIK masih solid.
"Kenapa semua harus ada di dalam pemerintahan? di luar pemerintahan juga suatu hal yang mulia, sama seperti PDI Perjuangan selama 10 tahun ada di luar pemerintahan," katanya di Kantor DPP PDIP, Jakarta Pusat, Kamis (4/7/2019).
Anggota Komisi VI DPR RI ini mengatakan, berada di luar pemerintahan seperti yang pernah dialami PDI Perjuangan adalah suatu hal yang baik. Namun, hal tersebut tidak sepenuhnya dapat dijadikan contoh untuk partai lainnya.
"Tapi ini tentu tidak bisa dijadikan dasar kepada partai lain, itu hak kewenangan dari partai masing-masing," ujar Eriko.
Namun, dia menyebutkan, seluruh partai politik pasti akan memperhitungkan Pemilu 2024. Hal itu terkait proses regenerasi yang akan berjalan seiring dengan pergantian pemerintahan.
"Ini kalau tidak ada perubahan yang mendasar ya, sekali lagi dengan asumsi tersebut, sehingga semua partai melihat sudah jauh untuk ke 2024," tutur Eriko.
Sebelumnya, Wakil Ketua Umum PAN Bara Hasibuan mengindikasikan partainya bakal bergabung dalam barisan koalisi Jokowi-Ma’ruf. Namun, sebelum itu, PAN terlebih dahulu menggelar rapat kerja nasional (rakernas) yang agenda utamanya adalah sikap politik ke depan.
"Kita bakal melakukan rakernas dalam waktu dekat 2-3 minggu ke depan untuk menentukan langkah selanjutnya bagi PAN. Pertama saya harus akui bahwa kemungkinan untuk PAN untuk bergabung ke pemerintah yang nanti bakal dipimpin Pak Jokowi sangat besar," tutur Bara di kawasan Cikini, Jakarta, Sabtu, 29 Juni 2019.
Editor: Djibril Muhammad