Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Tolak Atlet Israel, PBNU: Solidaritas terhadap Perjuangan Rakyat Palestina
Advertisement . Scroll to see content

PBNU Tak Setuju Usul Muhammadiyah soal Sidang Isbat Ditiadakan

Jumat, 08 Maret 2024 - 18:13:00 WIB
PBNU Tak Setuju Usul Muhammadiyah soal Sidang Isbat Ditiadakan
PBNU tidak setuju dengan usulan Muhammadiyah untuk meniadakan sidang isbat. (Foto: Ilustrasi/MPI)
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id - Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Ahmad Fahrur Rozi atau Gus Fahrur tidak setuju atas usulan Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah untuk meniadakan sidang isbat. Menurutnya, sidang isbat berdampak positif untuk menyatukan seluruh ormas Islam di Indonesia. 

"Saya tidak sependapat. Menurut saya itu sidang isbat sangat positif, kita melihat sidang isbat itu bagian dari upaya pemerintah untuk mencari titik temu dan menyatukan segenap ormas Islam se-Indonesia agar bisa bersatu penetapan awal Ramadan dan Idul Fitri di berbagai negara Islam dilakukan oleh pemerintah," kata Gus Fahrur dalam keterangannya, Jumat (8/3/2024).

Dia mengatakan, umat Islam dapat lebih kompak merayakan Hari Raya Idul Fitri jika penentuan awal Ramadan dapat disepakati bersama. Selain itu, sidang isbat juga membuat ormas Islam lainnya tidak perlu bersusah payah menentukan kembali hari raya dan tinggal mengikuti keputusan pemerintah. 

"Kalau ini kita sepakati bersama di Indonesia, alangkah baiknya sehingga semua umat Islam berhari raya dengan lebih kompak dan menyenangkan, semua ormas Islam se-Indonesia bersatu, tidak perlu bersusah payah menentukan hari raya, cukup mengikuti keputusan pemerintah," katanya.

Dia mengajak umat Muslim mengikuti penentuan awal Ramadan 1445 H mengikuti ketetapan pemerintah melalui Kementerian Agama (Kemenag). Kemenag, kata dia, memiliki sejumlah tenaga ahli yang profesional di bidangnya.

"Masyarakat sebaiknya mengikuti ketetapan pemerintah melalui Kementerian Agama RI , mereka mempunyai banyak tenaga ahli dari kalangan akademisi dan ulama-ulama untuk melakukan penetapan awal Ramadan dan Idul Fitri sesuai standar syariat Islam," tuturnya.

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut