Pemerintah Gandeng Para Ulama untuk Tekan Mobilitas saat Idul Adha
JAKARTA, iNews.id - Kantor Staf Presiden (KSP) berinisiatif menyelenggarakan dialog dengan ulama terkemuka secara daring pada Kamis kemarin. Pertemuan ini digelar untuk menyamakan persepsi dalam mengantisipasi lonjakan aktivitas dan mobilitas masyarakat menjelang perayaan Idul Adha 1442 Hijriyah .
Kepala Staf Presiden Moeldoko menegaskan bahwa pemerintah tidak dapat bergerak sendiri dalam penanganan covid-19. Menurutnya partisipasi masyarakat sangat diperlukan, termasuk para ulama.
“Kita ingin menyampaikan bahwa pemerintah dalam menghadapi situasi pandemi ini tidak bisa sendirian, partisipasi seluruh elemen masyarakat sangat diperlukan. Oleh karena itu kami mengundang para tokoh agama untuk turut berpartisipasi dalam penanggulangan covid-19,” katanya dikutip dari siaran persnya, Jumat (!6/7/2021).
Hadir pada kesempatan tersebu Menko PMK Muhadjir Effendy, Menkopolhukam Mahfud MD dan sepuluh ulama dari penjuru Indonesia. Kesepuluh ulama itu adalah Habib Jindan bin Novel bin Salim Jindan, Prof Dr Azyumardi Azra, KH Ust. Das’ad Latif, KH. Ahmad Muwafiq, Nyai Badriyah Fayumi, KH. Cholil Nafis, Ust. Yusuf Mansur, Prof Dr Abdul Mu’ti ,Gus Reza Ahmad Zahid dan Prof Dr Masyitoh Chusnan.
Moeldoko menjelaskan tujuan dari dialog ini untuk menjalin komunikasi yang erat dan terbuka antara pemerintah sebagai umaro dengan ulama untuk menumbuhkan sikap saling percaya satu dengan yang lain. Selain itu, pemerintah juga ingin mendapatkan input dari masyarakat, terkait penanganan pandemi dan implementasi PPKM Darurat.
“Kita juga ingin mengajak para tokoh agama untuk membangun narasi publik yang positif dan konstruktif sebagai pembentuk opini publik dalam rangka meningkatkan kesadaran, kewaspadaan dan kehendak masyarakat dalam menekan lonjakan kasus Covid-19,” ungkapnya.