JAKARTA, iNews.id - Presiden Joko Widodo (Jokowi) kembali mengingatkan pentingnya indikator respons dalam penanganan covid-19 sebagaimana yang ditetapkan Badan Kesehatan atau WHO. Dimana indikator tersebut terdiri atas testing, pelacakan atau tracing, dan perawatan atau treatment.
“Ini dinilai kalau yang baik memadai. Yang sedang nilainya sedang. Yang tidak baik itu terbatas,” katanya dikutip dari akun Youtube Sekretariat Presiden, Kamis (20/5/2021).
Politikus Muslim Ini Kecam Trump yang Sebut Imigran Somalia sebagai Sampah
Dia mengatakan bahwa di Provinsi Riau menunjukkan bahwa hanya indikator perawatan yang sudah memadai. Sementara untuk pelacakan dan angka tes masih kurang baik.
“Testing coba levelnya terbatas artinya belum baik. Tracing juga levelnya terbatas. Yang treatment itu bagus memadai. Artinya di sini yang diberikan ditesting dan tracing yang masih kurang karena masih pada level terbatas. Seperti testing 37,25, tracing juga masih kecil 0,43,” katanya,
Kasus Covid di Riau Tinggi, Jokowi: Jangan Tunggu Chaos Baru Bertindak
Lebih lanjut, dia juga menjelaskan angka keterisian tempat tidur atau bed occupancy ratio (BOR) rumah sakit (RS) di Provinsi Riau. Keterisian tempat tidur di Provinsi Riau tertinggi kedua di Indonesia.
“Yang paling tinggi Sumatera Utara. Di Sumatera Utara 55 persen, di Riau 53 persen. Meskipun tadi laporan terakhir dari Pak Gubernur sudah di angka 47 persen, sudah turun. Tapi sekali lagi perlu diturunkan lagi karena BOR nasional adalah 29 persen. Sudah rendah sekali nasional BORnya,” katanya.
- Sumatra
- Jawa
- Kalimantan
- Sulawesi
- Papua
- Kepulauan Nusa Tenggara
- Kepulauan Maluku