Dia mengatakan bahwa dengan angka keterisian tersebut maka pasien yang di RS harus segera disembuhkan supaya bednya kosong. Dengan begitu keterisian RS juga bsia turun.
“Perintahkan pak bupati walikota, perintahkan ke RSUD yang ada kurangnya apa tanya. Obatnya komplit atau masih kurang? Misalnya di Dumai karena BORnya tinggi atau di Indragiri Hulu di angka 93.Di Dumai di 84. Ini hati hati, udah segede itu. Hati hati. Meski tadi rata-rata 53 tapi hati hati. Dda dua yang tinggi sekali, Indragiri hulu dan Dumai,” katanya.
Dia pun sudah meminta RS Pertamina dan RS Bhayangkara ikut membantu. “Kalau sudah gini sudah lampu merah betul itu yang 93, 84 itu hati hati. Itu dua minggu berikut sudah bisa kolaps itu kalau tidak disiapkan,” tuturnya.
Menurutnya jika para kepala daerah mengonsolidasikan semuanya maka angka BOR ini bisa ditekan. Sebagaimana yang terjadi di Wisma Atlet.
“Pernah lebih dari 90 persen, 92 persen. Tapi tadi saya lagi telepon, berapa? 15 persen. Coba, dari 92 bisa turun ke 15 persen. Itu atas kerja sama tadi Pangdam Kapolda Gubernur semuanya mengonsolidasikan kekuatan yang ada,” katanya.
Editor: Faieq Hidayat
- Sumatra
- Jawa
- Kalimantan
- Sulawesi
- Papua
- Kepulauan Nusa Tenggara
- Kepulauan Maluku