Pengamat: Ida Fauziyah Punya Kans Besar Isi Posisi Sekjen PKB
JAKARTA, iNews.id - Ketua Umum DPP Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) PKB Muhaimin Iskandar belum juga mengumumkan nama sekretaris jenderal (sekjen) partainya. Namun, ada beberapa nama yang beredar, seperti Jazilul Fawaid, Ida Fauziyah, Saiful Huda, sampai Hanif Dhakiri.
Dari sekian nama tersebut, pengamat politik dari Universitas Padjajaran (Unpad) Idil Akbar menyebut Ida Fauziyah sebagai salah satu kandidat kuat untuk mengisi posisi Sekjen DPP PKB periode 2019-2024.
"Kalau melihat dari sisi feminim saya kira Ida Fauziyah itu cukup punya kans besar ya, maksudnya beliau seorang yang sudah cukup lama berkecimpung di PKB artinya kualitas tidak perlu ditanyakan," katanya saat dihubungi iNews.id, Minggu (25/8/2019).
Akbar menilai, Ida memiliki kemampuan yang cukup baik untuk membangun internal partai. "Saya menangkapnya (Ida) tidak terlalu banyak mengomentari isu yang di luar (partai), dalam konteks kesekjenan dia cocok lah," ujarnya.
Dosen Fakultas Ilmu Sosial dan Politik (FISIP) Unpad ini menambahkan, kualitas Ida sudah terlihat ketika maju sebagai calon wakil gubernur Jawa Tengah bersama calon gubernur Sudirman Said, walaupun akhirnya kalah dari petahana calon gubernur Ganjar Pranowo yang menggandeng Taj Yasin sebagai wakilnya.
"Dia juga sudah menunjukkan (kualitas) ketika dia maju jadi calon wakil gubernur Jateng ya. Artinya secara politis dia tidak kosong. Dia seorang yang mumpuni lah menempati posisi Sekjen," tutur Akbar.
Mengenai fungsi Sekjen di PKB yang akan lebih mengurusi internal dibanding dengan peran Sekjen pada periode kepengurusan sebelumnya yang banyak berperan dalam urusan-urusan politik, Akbar menilai hal itu adalah hal yang memang menjadi tugas Sekjen di partai politik.
"Kalau soal kebijakan parpol itu jelas ketua umum, tapi sifatnya di luar dan output itu ketua umum yang bertanggung jawab. Tapi kalau kemudian Sekjen menurut saya itu hanya di internal, kalau mengomentari hal yang sifatnya di lain tempat misalnya soal peran PKB dengan hubungan pemerintahan saya kira itu bukan hal, yang di luar batas," ujarnya.
Editor: Djibril Muhammad