Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Mabes Polri Hormati Putusan MK yang Larang Anggota Aktif Duduki Jabatan Sipil
Advertisement . Scroll to see content

Pengamat Intelijen Susaningtyas Ungkap Ciri-Ciri Orang Terpapar Radikalisme

Selasa, 31 Agustus 2021 - 15:53:00 WIB
Pengamat Intelijen Susaningtyas Ungkap Ciri-Ciri Orang Terpapar Radikalisme
Pengamat Intelijen Susaningtyas Nefo Handayani Kertopati mengungkap beberapa ciri-ciri orang yang terpapar paham radikalisme. (Foto MNC Portal).
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id - Pengamat Intelijen Susaningtyas Nefo Handayani Kertopati menuturkan beberapa ciri-ciri orang yang terpapar paham radikalisme. Terdapat empat hal yang ditemukan oleh perempuan yang karib disapa Nuning tersebut.

Ketua DPP Partai Perindo bidang Hankam dan Keamanan Siber ini menjelaskan, hal pertama yaitu adanya keinginan untuk diakui oleh masyarakat lantaran selama ini keberadaanya seperti tidak mendapat tempat di lingkungannya berada.

"Temuan saya seseorang dapat berproses menjadi radikal karena beberapa hal, yaitu adanya kebutuhan untuk menjadi seseorang yang dihargai oleh orang lain karena posisinya selama ini tidak mendapat tempat dari masyarakat. Ini adalah orang-orang yang kehilangan moral kompas," kata Nuning dalam diskusi daring Divisi Humas Mabes Polri bertajuk Meningkatkan Partisipasi Terorisme Dapat Ditanggulangi, Selasa (31/8/2021).

Selanjutnya, sambung dia, adanya narasi yang membenarkan tindakannya menuju keterasingan atau alienasi. Terkhusus yang berbasis ideologi agama dan politik untuk menguatkan tindakan kekerasan kepada pihak yang dianggap mengakibatkan proses tersebut.

"Kemudian ya, adanya jaringan sosial yang memiliki pemahaman dengan dirinya yang secara gradual menguatkan dan membenarkan narasi-narasi tersebut," ujarnya.

Lebih jauh, dia mengatakan radikalisme bisa terjadi karena adanya penciptaan lingkungan yang kondusif atau enabling environment untuk narasi dan ideologi radikalisme dapat berkembang. Menurut dia, hal itu tidaklah harus langsung bersentuhan dengan jaringan, namun memberi sinyal bahwa jaringan ini aman dan eksis.

"Proses deradikalisasi harus menargetkan keempat unsur di atas khsusunya menghilangkan enabling environment membatasi atau menghancurkan jaringan yang berfungsi sebagai wadah berkumpulnya mereka yang kehilangan moral kompas yang secara gradualemilih jalan kekerasan yang menurut dia dibenarkan oleh ideologi yang dianut," katanya.

Editor: Faieq Hidayat

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut