Pengamat: Kalau Tim Transisi Prabowo-Gibran Dibentuk Berarti Ada Masalah di Internal
Ray menyebut, Golkar sedang naik daun karena perolehan suaranya berada di posisi kedua terbanyak berdasarkan hitung cepat. Selain itu, isu hak angket DPR membuat posisi Golkar menjadi kuat.
“Presiden butuh Golkar untuk menahan agar angket tidak berkelanjutan,” tuturnya.
Ray memandang ada upaya mempertemukan kepentingan ketiga kelompok tersebut jika tim transisi dibentuk. Dia mencontohkan, Golkar yang tidak bekerja begitu keras saat pemenangan Jokowi-Ma’ruf Amin berhasil mendapat empat kursi kabinet.
“Masa sekarang saja (Golkar) dapat empat, mungkin sekarang dapat tujuh, setidaknya enam kursi. Makanya kelihatannya ini ada tiga faksi,” kata dia.
Dia juga menilai ada kemungkinan upaya jatah untuk Jokowi tidak terlalu banyak. “Boleh jadi dua faksi lainnya menghendaki jangan terlalu banyak campur tangan Jokowi di kabinet sekarang,” kata Ray.
Ray mengatakan Jokowi sudah mengatakan bakal menjadi jembatan para tokoh bangsa. Menurutnya, pernyataan ini bermakna siapa pun yang mau bergabung dengan koalisi Prabowo-Gibran harus melalui Jokowi.
“Ini bisa tidak diterima oleh dua kelompok lainnya,” tuturnya.
Editor: Rizky Agustian