Pengamat: Panglima TNI Mampu Bangun Soliditas di Tanah Papua
“Strategi ini persis dilakukan pada saat Pemilu 2019 lalu. Penggalangan komitmen dan dialog dengan para ulama dan habaib yang dilakukan secara konsisten, pada akhirnya mampu melokalisasi kerusuhan pada 21-22 Mei di depan Bawaslu. Rencana kerusuhan Mei 98 jilid dua gagal dilaksanakan,” ujarnya.
Dia mengatakan, meski panglima TNI saat ini bukan dari latar belakang Angkatan Darat, kemampuannya untuk mengonsolidasikan elemen pertahanan dan keamanan negara sudah teruji. Hadi menurutnya tahu betul bagaimana menanggulangi terorisme melalui sinergi antara operasi tempur dan penegakan hukum dengan membentuk Koopsus TNI, satuan strategis yang belum berhasil dieksekusi pendahulunya.
Penampilan Hadi yang tidak terlalu banyak bicara dan mengekspos dirinya kepada media, kata Ngasiman, justru menunjukkan jati dirinya sebagai seorang prajurit profesional. Dia juga menilai capaian-capaian Hadi menunjukkan kapasitas dan kapabilitas yang sesuai dengan kebutuhan pemimpin tertinggi militer negeri ini.
“Kemampuan mengelola pertahanan dan kemanan di laut, darat dan udara telah dibuktikan. Tidak hanya menanggulangi ancaman dari luar, seperti perang, tetapi juga ancaman dari dalam, seperti sparatisme, rasisme dan politik identitas,” ucapnya.
Editor: Ahmad Islamy Jamil