Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Dikunjungi Prabowo, Jokowi: Semoga Diberi Kelancaran Bangun Indonesia
Advertisement . Scroll to see content

Pengamat: Pemetaaan Koalisi Parpol Masih Cair

Selasa, 27 Februari 2018 - 16:40:00 WIB
Pengamat: Pemetaaan Koalisi Parpol Masih Cair
Pengamat Politik Pangi Syarwi Chaniago. (Foto: Okezone/ Dok)
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id – Pengamat Politik Pangi Syarwi Chaniago menilai pemetaan koalisi partai politik (parpol) menghadapi Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019 masih sangat cair.

Gambaran poros koalisi yang ada saat ini memang menunjukkan dua kelompok, yakni koalisi pendukung calon presiden (capres) dari PDI Perjuangan Joko Widodo dan parpol pendukung capres dari Partai Gerindra Prabowo Subianto. Namun, bukan tidak  mungkin poros Jokowi dan Prabowo bersatu.

“Dalam pendekatan terminologi politik, politik selalu bicara apa, dapat apa, bagaimana, di mana dan kepentingan apa. Jadi kalau kepentingan sama, maka idealisme terkadang ditaklukkan oleh materialistis dan realistis pragmatisme,"  kata Direktur Eksekutif Voxpol Center Research and Consulting ini di Jakarta, Selasa (27/2/2018).

Dia mengatakan, banyak pihak yang menilai dan berkesimpulan bahwa duet Joko Widodo dengan Prabowo Subianto dalam Pilpres 2019 pasti akan unggul. Memang, kata dia, kans Jokowi berduet dengan Prabowo sangat kecil. Karena jika Jokowi berpasangan dengan Prabowo, maka elektabilitas Partai Gerindra tidak akan terdongkrak lantaran segmen pemilih Prabowo berbeda dengan Jokowi.

Meskipun demikian, kata dia, bukan tidak mungkin Prabowo mau menjadi cawapres Jokowi, walaupun kader Gerindra banyak menyampaikan bahwa Prabowo capres harga mati. Lebih jauh, Pangi menyampaikan Jokowi harus meramu serta melakukan pemetaan elektoral cawapres potensial yang memiliki kans dan efektif terhadap pertumbuhan elektoral Jokowi.

Menurut dia, jika Jokowi tidak dapat berpasangan dengan Prabowo atau Jusuf Kalla layaknya diwacanakan belakangan ini, maka Jokowi bisa menggandeng cawapres potensial seperti Agus Harimurti Yudhoyono, Gatot Nurmantyo, Muhaimin Iskandar, Tuan Guru Bajang (Zainul Majdi), atau Anis Matta.

Sebelumnya Politisi Golkar Bambang Soesatyo menilai, jika Jokowi tidak bisa berpasangan kembali dengan Jusuf Kalla pada Pilpres 2019, maka Jokowi-Prabowo dapat menjadi pasangan yang ideal. Menurut Bambang Soesatyo, Prabowo bisa saja didorong mendampingi Jokowi sebagai cawapres 2019.

Editor: Azhar Azis

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut