Penyaluran Beras SPHP Belum Mampu Redam Kenaikan Harga, Bapanas Buka Suara

JAKARTA, iNews.id - Harga beras tak kunjung turun meski program Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) sudah digulirkan. Apa alasannya?
Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Arief Prasetyo Adi mengatakan fenomena ini terjadi lantaran program SPHP baru dilaksanakan. Selain itu, realisasi distribusinya baru dilakukan dalam jumlah yang minim.
"Belum, kan baru keluar (beras SPHP). Keluarnya enggak banyak, baru kemarin, terakhir 3.000 ton. Itu yang harus didorong supaya cepat," kata Arief di Kantor Kemenko Pangan, Jakarta, pada Selasa (29/7/2025).
Menurut Arief, pemerintah ingin mempercepat penyaluran beras SPHP untuk menekan harga beras yang masih tinggi. Namun, dia juga menekankan pentingnya pengawasan distribusi yang ketat agar tidak terjadi penyimpangan di lapangan.
Dia mencontohkan kasus pengoplosan beras kualitas buruk menjadi beras SPHP yang belum lama terjadi di Pekanbaru, Riau. Pelanggaran tersebut dilakukan oleh satu distributor yang setelah dilakukan penggerebekan, ditemukan 9 ton beras yang sudah dioplos.
"Di satu sisi kami mau keluarkan banyak, di sisi lain kami juga lihat kan kemarin di Riau. Mau enggak kira-kira ngeluarin kayak gitu, tapi pengawasannya enggak ketat juga. Kan harus ketat juga. Jadi kami minta Bulog memang kerja keras," jelasnya.