Perindo Minta Kematian Remaja Diduga Dianiaya Polisi di Padang Diusut Tuntas
JAKARTA, iNews.id - Ketua DPP Bidang Sosial dan Kebencanaan Partai Perindo Sri Gusni Febriasari meminta pemerintah untuk mengusut tuntas kematian bocah AM (13) diduga dianiaya polisi yang jasadnya ditemukan di bawah Jembatan Kuranji, Kota Padang, Sumatera Barat. Kejadian ini memperlihatkan anak-anak rentan terhadap tindak kekerasan.
"Bagian ini memperlihatkan anak-anak kita hari ini benar-benar darurat terhadap tindak kekerasan. Anak-anak mengalami tindak kekerasan, terduga dilakukan oleh salah satu APH (aparat penegak hukum) yang seharusnya aparat entitas yang melindungi," kata Gusni.
Jubir Muda Perindo itu memastikan pihaknya akan terus mengawal kasus ini hingga tuntas. Dia berharap peristiwa pilu itu tidak terulang.
"Kita akan terus kawal, masyarakat harus benar-benar harus bisa mengawal mengusut sampai tuntas jangan sampai terulang lagi. Ini jadi pengingat bagi para APH mereka benar-benar diberikan edukasi yang sama terkait dengan perlindungan anak," katanya.
Menurut dia, anak-anak tidak boleh mendapatkan kekerasan fisik maupun seksual hingga perundungan yang berujung pada hilangnya nyawa seseorang.
"AM dengan ditemukan luka-luka indikasi bahwa anak-anak rentan terhadap kekerasan sehingga pada akhirnya bukan cuma berefek luka, terganggunya mental, hingga hilang nyawa seseorang," tuturnya.
Sebelumnya, jasad AM ditemukan mengambang di bawah Jembatan Kuranji pada Minggu (9/6/2024) dini hari. Dia diduga dianiaya oknum polisi saat pencegahan tawuran.
Kapolda Sumatera Barat, Irjen Suharyono siap bertanggung jawab jika ada anggotanya yang terlibat dalam kasus kematian itu.
“Saya Kapolda Sumatera Barat bertanggung jawab penuh atas kejadian itu tetapi saya juga akan secara profesional sesuai SOP yang berlaku. Kami juga mengapresiasi anggota, kalau tidak ini mungkin memakan korban lebih dari sekian orang,” kata Suharyono.
Editor: Rizky Agustian