Perindo Mulai Geser Dominasi Partai Mapan
.jpg?1516839940174)
Survei dilakukan dengan responden sebanyak 1.200 dipilih berdasarkan multistage random sampling. Wawancara tatap muka dengan responden dilakukan serentak di 34 provinsi dari 7-14 Januari 2018. Margin of error dari survei ini plus minus 2,9 persen. Survei dilengkapi riset kualitatif seperti FGD, media analisis, dan depth interview narasumber.
Lebih jauh Rully dalam survei terbaru ini Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) dan Partai Golkar diprediksi bakal bersaing menjadi pemenang di Pemilu 2019, disusul Partai Gerindra yang akan bertengger di posisi tiga.
"Dari survei yang kami lakukan, Januari 2018 ini LSI membuat prediksi bahwa PDIP dan Golkar akan bersaing memperebutkan posisi partai nomor satu di tahun 2019 nanti. Namun Gerindra membayangi dan menjadi kuda hitam," katanya.
Berdasarkan temuan LSI, kata Rully, ada lima gejala politik yang terjadi mulai bulan ini hingga Pemilu serentak 2019 mendatang. Pertama, saat ini hanya dua partai politik yang mempunyai peluang untuk bersaing ketat menjadi pemenang pemilu, yakni PDIP dan Partai Golkar. Perolehan suara dua partai tertua di Indonesia tersebut diprediksi melebihi perolehan suara pada Pemilu 2014.
"Saat ini, elektabilitas PDIP sebesar 22,2 persen, lebih besar dari perolehan suaranya di Pemilu 2014, yaitu 18,95 persen. Elektabilitas Partai Golkar sebesar 15,5 persen lebih besar dari perolehan suaranya di Pemilu 2014, 14,75 persen. Elektabilitas partai lainnya rata-rata di bawah perolehan suaranya di pemilu 2014," ungkapnya.