Peringati Hari Pahlawan, BPIP Gencarkan Pembudayaan Nilai-Nilai Idelogi Pancasila
Tak hanya itu, budayawan Taufik Rahzen juga memaparkan soal pentingnya keberadaan multiversitas di tengah-tengah bangsa Indonesia. Sebab multiversitas merupakan sebuah sekolah kehidupan, yang menunjukkan bagaimana bangsa ini belajar dari berbagai keragaman yang ada di seluruh Indonesia.
"Multiversitas itu ada, berinteraksi dengan kehidupan, bukan saja dengan buku-buku ajaran, tapi pada tindakan dan aktualisasi. Karena itu pancasila sebenarnya adalah sebuah multiversitas dengan lima prinsip dasar yang ada," kata Taufik.
Rencana tersebut, lanjut Taufik, akan segera dikembangkan di Bali. Di dalamnya terdapat sebuah komplek berisi miniatur monumen-monumen yang ada di Tanah Air sebagai bentuk pembelajara bagi masyarakat.
"Keberagaman budaya, suku, dan sejarah, di situlah masyarakat indonesia bisa belajar secara serentak. dengan ditambahkan tafsiran Pancasila dalam aktualitas, itu lah yang akan kita jadikan sebagai proses pembelajaran. Jadi, Pancasila itu bukan saja sebagai sebuah pandangan dunia, filosofi negara, tapi juga kehidupan sehari-hari," katanya.
Acara pertemuan BPIP dengan para seniman, pelukis, dan budayawan ini diwarnai dengan pembukaan nada nada kecapi dan seruling Sunda, Imam Jimbot dan duet saxophonist muda Abel dan Fael.
Editor: Rizal Bomantama