Peringati Tahun Baru Islam, Firli Bahuri Ajak Masyarakat Hijrah dari Perilaku Koruptif
JAKARTA, iNews.id - Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Firli Bahuri mengajak seluruh masyarakat dan bangsa Indonesia untuk hijrah dari perilaku koruptif. Hal tersebut dia sampaikan dalam ucapan memperingati Tahun Baru Islam 1 Muharam 1444 Hijriyah pada hari ini, Sabtu (30/7/2022).
"Syukur alhamdulillah, umat Muslim dunia khususnya di Tanah Air, masih diberikan kesempatan oleh Allah SWT, Tuhan Yang Maha Esa untuk bertemu dan merayakan kembali Tahun Baru Islam, 1 Muharam 1444 Hijriah," ujar Firli Bahuri.
Dia percaya dan meyakini umat tidak sekadar merayakan Tahun Baru Islam sebagai seremoni akbar tahunan yang memang sangat dinanti-nanti setiap Muslim dunia.
"Namun esensi serta keutamaan 1 Muharam yang sarat dengan tauladan dan nilai-nilai kehidupan baik di dalamnya, tentunya menjadi momentum kebangkitan mental dan spiritual agar kita senantiasa kembali kejalan yang benar, sebagai seorang hamba-Nya," kata Firli Bahuri.
Muharam dia sebut memiliki arti yang diutamakan atau dimuliakan, karena beragam peristiwa bersejarah dan sangat penting bagi peradaban, perkembangan dan kemajuan Islam, salah satunya Hijrah Nabi Besar Muhammad SAW terjadi di bulan yang penuh rahmat ini.
Hijrah dijelaskan Firli secara bahasa berasal dari kata hajara yang maknanya adalah berpindah atau menjauhi dan atau memutus dan meninggalkan sesuatu yang tidak baik.
"Rasulullah SAW juga pernah mengatakan, orang yang berhijrah adalah orang yang berpegang teguh pada amar ma'ruf nahi munkar menjalani perintah serta menjauhi apapun yang dilarang oleh-Nya dan niat berhijrah untuk tujuan meninggalkan keburukan atau kondisi yang bertentangan dengan Al Quran serta hadis, idealnya semata-mata dilakukan karena Allah SWT," ucapnya.
Hal tersebut kata Firli sangat jelas, hijrah dari keadaan atau perbuatan jahat, buruk dan tercela, seperti perilaku koruptif atau budaya/laten korupsi sejatinya hanya dilakukan oleh orang-orang yang beriman.
"Dengan kata lain, manusia yang berperilaku koruptif dan berani melakukan korupsi, termasuk golongan manusia yang tidak beriman karena berani mengingkari keberadaan tuhan serta agamanya, dan mengkhianati nilai-nilai kemanusiaan," tutur Firli Bahuri.