Pernah Diberhentikan Jokowi, Eks Ajudan Gus Dur Ini Terima Bintang Mahaputera
Lulus Akpol 1981, Sutarman memulai penugasannya sebaga Perwira Staf Lantas Polres Bandung Polda Jabar (1982). Setelah itu kariernya terus menanjak. Dia pernah dipromosikan sebagai Kapolsek Dayeuh, Polres Bandung hingga Kapolsek Metro Kebon Jeruk Restro Jakbar (1989) dan Kapolsek Metro Penjaringan Restro Jakut (1991).
Kariernya terus meroket. Polisi yang kenyang pengalaman di bidang reserse ini selanjutnya dipromosikan sebagai ajudan Presiden Abdurrahman Wahid pada 2000.
Bukan rahasia umum, perwira militer/polri yang pernah bertugas di ring 1 Presiden bakal semakin moncer. Itu pula yang terjadi pada Sutarman.
Dari ajudan Gus Dur, dia selanjutnya dipercaya sebagai Kapoltabes Palembang Polda Sumsel (2001–2003), Dirreskrim Polda Jatim (2003–2004), Kapolwiltabes Surabaya Polda Jatim (2004–2005), Kapolda Kepri (2005–2008) dan Kaselapa Lemdiklat Polri (2008–2010).
Tak lama dia dipromosikan lagi sebagai Kapolda Jawa Barat (2010), Kapolda Metro Jaya (2010–2011) dan Kabareskrim Polri (2011–2013). Ketika menduduki kursi kabareskrim ini nama Sutarman sudah kencang disebut bakal sebagai calon Kapolri.
Prediksi itu menjadi kenyataan. Bapak tiga anak ini terpilih sebagai Kapolri (2013–2015), menggantikan Jenderal Pol Timur Pradopo.