Perundingan IEU-CEPA Masuk Tahap Akhir, Ditargetkan Rampung September 2025
Menurutnya, kendala ekspor sawit terbesar selama ini terletak pada penggunaan untuk bahan bakar (fuel). Namun Indonesia telah mengembangkan teknologi seperti B40 dan tengah mendorong penggunaan B50 untuk menyerap produksi sawit di dalam negeri.
“Apalagi kita lihat Timur Tengah memanas, bukan mendingin. Jadi persiapan-persiapan itu sudah kita lakukan,” tegasnya.
Airlangga juga menekankan pentingnya pengurangan hambatan non-tarif serta kejelasan standar dalam perdagangan dengan Uni Eropa. Perjanjian IEU-CEPA juga mencakup satu bab khusus mengenai trade and sustainability, termasuk pengaturan mengenai sawit dan permintaan Indonesia agar mitigasi terhadap regulasi EUDR diperkuat.
Dengan berbagai capaian tersebut, pemerintah berharap IEU-CEPA akan memperkuat posisi Indonesia dalam perdagangan global, khususnya dengan Uni Eropa sebagai salah satu mitra dagang strategis.
Editor: Aditya Pratama