Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Kemenhub Pastikan Seluruh Pesawat Airbus A320 di RI Sudah Jalani Perbaikan Perangkat Lunak
Advertisement . Scroll to see content

Petang Kelabu di Yogya: Kisah Gugurnya Abdulrachman Saleh, Adisutjipto dan Adi Soemarmo

Kamis, 29 Juli 2021 - 05:15:00 WIB
Petang Kelabu di Yogya: Kisah Gugurnya Abdulrachman Saleh, Adisutjipto dan Adi Soemarmo
Pemindahan kerangka pahlawan dan perintis AU, Abdulrachman Saleh dan Adisutjipto dari Pemakaman Pakuncen, Bantul, DIY pada 14 Juli 2000. (Foto: Dispenau).
Advertisement . Scroll to see content

Tragedi itu sangat menyakitkan bagi militer Indonesia, terutama Angkatan Udara Republik Indonesia (AURI). Awak dan penumpang meninggal dunia.

Mereka yang gugur yakni Komodor Muda Udara Abdulrachman Saleh, Komodor Muda Udara Agustinus Adisutjipto, Opsir Udara Adisoemarmo Wiryokusumo, dan Zainal Arifin. Kemudian, pilot Alexander Noel Constantine (Wing Comander Australia), Co pilot Squadron Leader Inggris Roy Hazelhurst, Juru Teknik India Bidha Ram dan Ny Constantine.

Menurut TNI AU, ada seorang penumpang selamat yakni Gani Handonotjokro, yang kebetulan duduk dekat ekor.

Versi berbeda ditulis Irna Soewito. Dalam buku Kedirgantaraan itu disebutkan Ny Alexander Noel Constantine masih hidup, namun dalam kondisi luka parah. Sedangkan Gani selamat dengan luka ringan.

Kota Yogyakarta berkabung atas jatuhnya pesawat Dakota VT-CLA. Peti-peti jenazah ditempatkan berjejer di Hotel Tugu. Pada hari pemakaman rakyat penuh sesak di sepanjang Jalan Malioboro untuk memberi penghormatan terakhir kalinya pada pahlawan dan pelopor AURI. 

"Peristiwa gugurnya perwira-perwira AURI yang sukar dicari gantinya, sungguh merupakan lembaran hitam," ucap Irna.

Jenazah Abdulrachman Saleh dan Adisutjipto dikebumikan di pemakaman Pakuncen, Yogyakarta. Kelak pada 14 Juli 2000, kerangka keduanya dipindahkan ke lokasi tempat jatuhnya pesawat Dakota VT-CLA di Desa Jatingarang, Kelurahan Tamanan, Kecamatan Banguntapan, Kabupaten Bantul.

Pemindahan kerangka ini dilakukan atas prakarsa KSAU, saat itu, Marsekal TNI Hanafie Asnan. Monumen Ngoto yang menjadi penanda tragedi itu juga dipugar menjadi megah, lengkap dengan sarana prasarana. Monumen Ngoto tersebut kemudian diganti namanya menjadi “Monumen Perjuangan TNI Angkatan Udara”.

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut