Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Identitas 5 Korban Serangan Brutal KKB di Nabire, 1 Tewas 4 Luka
Advertisement . Scroll to see content

PPP Klaim Punya Bukti Suaranya 190.000 Hilang di Papua Tengah

Selasa, 07 Mei 2024 - 17:30:00 WIB
PPP Klaim Punya Bukti Suaranya 190.000 Hilang di Papua Tengah
Ilustrasi Pemilu (Foto: Ilustrasi/Ist)
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id - Partai Persatuan Pembangunan (PPP) mengklaim mempunyai bukti kuat suaranya hilang sekitar 190.000 di Papua Tengah pada Pemilu 2024. Hal ini menyusul langkah hukum PPP mengajukan gugatan perselisihan hasil pemilihan umum (PHPU) di Mahkamah Konstitusi (MK).

Ketua DPW PPP Papua Tengah Freny Anouw mengatakan PPP sebenarnya memiliki suara di setiap distrik. Hal ini berdasarkan kesepakatan dengan sejumlah kepala suku sudah berkomitmen untuk memberikan suara ke PPP melalui mekanisme noken.

“Contohnya di Kabupaten Dogiyai, kami memiliki buksi C Hasil yang menyebut PPP sebenarnya memiliki setidaknya 95.600 suara untuk Bapak Albertus Keia Calon DPR RI nomor urut 1. Namun saat dibacakan di KPU pusat hilang,” kata Freny dalam keterangannya, Selasa (7/5/2024).

Para kepala suku di Dogiyai sudah bersepakat melalui noken untuk menyalurkan aspirasinya ke PPP. Begitu juga di Kabupaten Paniai, setidaknya PPP memiliki 70.000 suara. Namun suara tersebut menurut dia, dihilangkan oleh oknum-oknum KPU dan Bawaslu di tingkat kecamatan hingga distrik. 

“Ada oknum dari caleg dari partai lain membagi-bagikan uang ke pihak PPK atau PPD yang membuat suara PPP hilang. Kami memiliki bukti atas hal ini,” ujarnya.

Freny menyebut suara PPP yang hilang bukan hanya dari dua kabupaten tersebut. Ia menyebut berdasarkan data yang dimilinya, PPP sebenarnya memiliki suara di Kabupaten Nabire, Deiyai, Intan Jaya, Puncak hingga Puncak Jaya.

“Saat ini kami sedang berjuang di MK agar suara-suara yang hilang dari Papua Tengah bisa dikembalikan lagi ke PPP, karena itu adalah hak PPP dan merupakan aspirasi para kepala suku di Papua,” tuturnya.

Sementara itu, Ketua DPC PPP Paniai Nason Uti menyebut ada lebih dari 70.000 suara PPP hilang di Paniai. Kehilangan ini disebabkan PPD di tingkat distrik tidak melakukan pleno atas perolehan suara di tingkat desa. 

Padahal tiga kepala suku besar di Paniai mempercayakan suaranya ke PPP. Terbukti saat ini PPP di DPRD Kabupaten Paniai memiliki 3 kursi, walaupun sebenarnya PPP menghitung memiliki 7 kursi jika tidak dicurangi.

“PPD di tingkat distrik tidak melakukan pleno pereolehan suara di tingkat desa. Pelanggaran yang dilakukan PPD ini mendaptkan backup dari KPU kota dimana mereka juga didukung oleh oknum-oknum Bawaslu Kabupaten,” jelas Nason.

Saat ini menurut Nason ada oknum Bawaslu Paniai yang diipecat dan yang lainnya sedang proses DKPP. "Kami meminta kepada MK agar suara suara PPP yang hilang dikembalikan atau MK memutuskan untuk melakukan pemungutan suara ulang di Papua Tengah, khususnya di Paniai,” tuturnya.

Editor: Faieq Hidayat

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut