Prabowo-SBY Bertemu 24 Juli 2018, Ini 3 Poin yang Dibahas
Riza menjelaskan, Partai Gerindra perlu mendengar nilai tambah apa yang ditawarkan partai Demokrat dengan mengajukan nama AHY sebagai cawapres. Selama ini Demokrat menyodorkan nama AHY dengan argumen Ketua Kogasma itu memiliki segmen pasar pemilih pemula, muda, milenial, cerdas, pintar, ganteng dan sebagainya. "Nanti kan di dalam diskusi kan berkembang apa sih nilai plus kehadiran AHY kalo jadi cawapres," kata Riza.
Seperti diketahui, rencana pertemuan Prabowo dan SBY tertunda lantaran ketua umum Demokrat itu jatuh sakit akibat kelelahan. SBY sempat menjalani perawatan di RSPAD Gatot Subroto, Jakarta Pusat, selama tiga hari (16-19 Juli 2018).
Saat menjalani perawatan, Prabowo juga sempat datang menjenguk. Namun pertemuan tersebut diklaim hanya sebatas kunjungan, tanpa ada pembicaraan politik sedikit pun. Riza menuturkan, mengukur kelebihan sosok yang potensial jadi cawapres Prabowo biasa dilakukan Gerindra terhadap partai-partai lain seperti PKS dan PAN.
Dengan PAN, misalnya, Gerindra pun menggali lebih dalam apa nilai tambah jika Zulkifli Hasan sebagai cawapres. Zulkifli selain ketua umum DPP PAN juga dikenal pernah menjabat sebagai menteri dan sekarang Ketua MPR.
"Kemudian apa sih kelebihan dari PKS kalau jadi cawapres. Selama ini dikenal partainya solid, kemudian jaringan yang luas, militan. Umpamanya begitu," kata dia.
Sementara itu, Ketua Divisi Komunikasi Publik DPP Partai Demokrat Imelda Sari mengakui bahwa rencana pertemuan Prabowo dan SBY dijadwalkan ulang pada 24 Juli 2018. Tanggal pertemuan merupakan inisiatif atau keinginan dari Partai Gerindra.
Editor: Zen Teguh