Prabowo Terima Dubes Rusia dan Pengusaha di Istana, Apa yang Dibahas?
Rosan memaparkan bahwa beberapa sektor menjadi fokus pembahasan, salah satunya bidang kesehatan. Sistema mengelola sekitar 160 rumah sakit di Rusia serta merupakan salah satu pemegang paten dan produsen obat terbesar di negara tersebut.
"Pertama adalah di bidang kesehatan, healthcare, dan sebetulnya ini sudah dilakukan pertemuan dari grup Sistema karena mereka adalah, selain pengelola rumah sakit terbesar di Rusia, mereka memiliki rumah sakit juga sampai 160," katanya.
Selain itu, kata Rosan, Sistema juga telah melakukan pembicaraan awal dengan Biofarma dan Kimia Farma di Bandung. Kerja sama ini diharapkan dapat membantu menurunkan harga obat di Indonesia.
"Kemudian mereka juga perusahaan paten dan obat terbesar di Rusia juga. Jadi sudah bertemu dengan, untuk potensi kerja sama dengan Biofarma dan Kimia Farma, itu sudah bertemu di Bandung dan sekarang akan tindak lanjut seterusnya. Dan ini, itu yang pertama," paparnya.
Selain itu, kata Rosan, para konglomerat asal Rusia itu juga menjajaki kemungkinan membangun manufakturing galangan kapal listrik di Indonesia.
"Mereka juga akan, sudah berbicara juga untuk, karena mereka salah satu perusahaan galangan kapal terbesar juga, untuk membangun kapal listrik penumpang, kurang lebih untuk 200 orang, 100 orang, untuk antar pulau. Itu mereka juga pembicaraannya sudah mulai berjalan juga dan rencananya mereka juga akan membuat manufakturingnya di sini," pungkasnya.
Editor: Puti Aini Yasmin