Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Prabowo Ungkap Alasan Pilih Hadiri SPIEF Ketimbang KTT G7 di Hadapan Putin
Advertisement . Scroll to see content

Prabowo Ungkap 4 Prioritas Utama Tingkatkan Ekonomi RI di SPIEF 2025

Sabtu, 21 Juni 2025 - 06:22:00 WIB
Prabowo Ungkap 4 Prioritas Utama Tingkatkan Ekonomi RI di SPIEF 2025
Presiden Prabowo Subianto saat menyampaikan pidato dalam sesi pleno SPIEF 2025 di ExpoForum Convention and Exhibition Centre, St. Petersburg, Jumat (20/6/2025). (Foto: YouTube Sekretariat Presiden)
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id - Presiden Prabowo Subianto menyampaikan pidato dalam sesi pleno St. Petersburg International Economic Forum (SPIEF) 2025 yang digelar di ExpoForum Convention and Exhibition Centre, St. Petersburg, Jumat (20/6/2025). Dalam forum itu, Kepala Negara menegaskan arah kebijakan ekonomi Indonesia yang berpihak pada rakyat.

Dalam forum tersebut, Prabowo memaparkan empat prioritas utama pemerintahannya, yaitu swasembada pangan, swasembada energi, peningkatan mutu pendidikan, dan percepatan industrialisasi nasional.  

Meski demikian, Prabowo menggarisbawahi bahwa kekayaan sumber daya alam harus dikelola secara bijak. Kepala Negara juga mengkritisi penerapan filosofi ekonomi neoliberal yang selama ini banyak diikuti oleh elite Asia Tenggara, termasuk Indonesia.

“Selama 30 tahun terakhir, kita menyaksikan dominasi filosofi ekonomi neoliberal dan kapitalisme pasar bebas klasik. Elite Indonesia mengikuti filosofi ini, dan hasilnya kita belum berhasil menciptakan kesetaraan kesempatan bagi seluruh rakyat," kata Prabowo.

Meski pertumbuhan ekonomi Indonesia dalam tujuh tahun terakhir mencapai angka rata-rata 5 persen per tahun, Prabowo menilai pertumbuhan tersebut belum dinikmati secara merata. 

Untuk itu, dia menegaskan bahwa setiap negara harus memiliki filosofi ekonomi sendiri yang selaras dengan budaya dan karakter bangsanya.

“Jalan yang kami pilih adalah jalan tengah. Kami akan menggunakan kreativitas dari kapitalisme, inovasi, dan inisiatif,” tuturnya.

Prabowo menegaskan perlunya intervensi pemerintah dalam mengatasi kemiskinan dan melindungi kelompok masyarakat yang rentan. 

Dia mengingatkan bahaya yang mengintai negara berkembang seperti Indonesia, yakni terjadinya state capture, kolusi antara kekuatan modal besar dengan pejabat pemerintah dan elite politik yang justru menghambat pemerataan kesejahteraan.

Menurut Prabowo, kolusi semacam itu justru tidak menghasilkan pengentasan kemiskinan maupun perluasan kelas menengah. Oleh karena itu, Indonesia memilih filosofi ekonomi yang sederhana namun kuat: kebaikan sebesar-besarnya untuk sebanyak-banyaknya rakyat.

“Pemerintah kami harus bekerja untuk membawa kebaikan sebesar-besarnya bagi sebanyak mungkin rakyat. Dan dalam hal ini, kami harus memiliki pemerintahan yang bersih, bebas dari korupsi. Ini saya yakini sebagai kunci dari pembangunan yang cepat," ucapnya. 

Editor: Aditya Pratama

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut