Prajurit TNI Gugur di Kongo, KSAD Akan Evaluasi dan Dalami Kronologi Kejadian
Pihak Mabes TNI, kata dia juga akan segera memberikan santutan terhadap korban. Menurutnya, komunikasi dengan keluarga almarhum pun sudah dilakukan.
"Kita menyiapkan semaksimal mungkin. Santunan sudah kami berusaha untuk itu. Kami tetapi juga pro aktif, yang artinya kita sudah berhubungan dengan keluarga dsn dengan satuannya," katanya.
Dia pun berharap, satu korban lain, yakni Prajurit Satu (Pratu) M Syafii Makbul yang sedang mendapatkan penanganan intensif dapat segera pulih. Dirinya pun juga telah mengajak beberapa kementerian atau pihak-pihak yang memiliki dana CSR untuk membantu keluarga korban.
"Satu korban yang meninggal, tetapi satu lagi luka. Yang mudah-mudahan masih ada harapan untuk pulih. Kita ajak juga BUMN, siapa tahu mereka juga masih punya kepedulian dan CSR untuk membantu keluargan korban," ucapnya.
Untuk diketahui, Monusco merupakan misi pemelihara perdamaian PBB di Republik Demokratik Kongo dan merupakan misi PBB terbesar ke-2 di dunia. Saat ini terdapat 1.047 orang personel dari Indonesia yang ditugaskan disana.
Indonesia, sebagai kontributor personel misi perdamaian PBB terbesar ke-8 di dunia senantiasa aktif menyerukan perlunya peningkatan keamanan dan keselamatan personel misi perdamaian PBB pada forum–forum PBB.
Sebelumnya, Kantor berita AFP melaporkan, serangan mematikan tersebut diarahkan pada patroli pasukan perdamaian PBB sekitar 20 kilometer dari kota Beni, Provinsi Kivu Utara, Sy Koumbo. Ketika penyerangan, pasukan perdamaian PBB diketahui tengah terlibat dalam proyek pembangunan sebuah jembatan di wilayah Hululu.
Editor: Muhammad Fida Ul Haq