Profil Arif Satria, Kepala BRIN Baru Ternyata Rektor IPB
Kecintaannya pada dunia sosial dan pembangunan membuat dia menempuh studi Magister Sosiologi Pedesaan di IPB, lalu meraih gelar Doktor Marine Policy dari Kagoshima University, Jepang, pada 2006. Dia juga sempat mengikuti program akademik di University of British Columbia, Kanada.
Perjalanan karier Arif Satria dimulai dari ruang kuliah. Usai lulus sarjana, dia bergabung sebagai dosen di Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan IPB.
Kariernya terus menanjak hingga dipercaya menjadi Dekan Fakultas Ekologi Manusia (FEMA) periode 2010–2017. Dari sanalah namanya mulai dikenal sebagai akademisi dengan visi kuat pada isu ketahanan pangan, kebijakan kelautan, dan pembangunan manusia.
Pada 2017, Arif terpilih menjadi Rektor IPB untuk periode 2017–2022. Gaya kepemimpinannya yang tegas namun humanis membuatnya kembali dipercaya memimpin kampus hijau itu untuk periode kedua, 2023–2028.
Dalam berbagai kesempatan, dia kerap menekankan pentingnya integritas dan budaya kerja yang bahagia. Salah satu kutipannya yang cukup dikenal berbunyi, "Rumus kepercayaan adalah integritas ditambah kapabilitas, dikurangi kepentingan diri sendiri."
Sebagai akademisi, Arif Satria dikenal memiliki pandangan yang tajam soal masa depan riset Indonesia. Dia sering menyuarakan pentingnya sinergi antara inovasi, teknologi, dan kearifan lokal agar hasil riset bisa berdampak nyata bagi masyarakat.
Jadi, itu dia profil Arif Satria, Kepala BRIN baru yang menggantikan Laksana Tri Handoko.
Editor: Muhammad Sukardi