Profil dan Biodata Bintan Saragih, Anggota MKMK yang Ingin Anwar Usman Dipecat dari Hakim MK

JAKARTA, iNews.id - Profil Bintan Saragih merupakan seorang akademisi hukum dan saat ini menjabat sebagai anggota Majelis Kehormatan Mahkamah Konstitusi (MKMK). Beliau menjadi perbincangan hangat dalam konteks kasus dugaan pelanggaran kode etik yang melibatkan Ketua MK Anwar Usman dan beberapa rekan sejawatnya.
Artikel ini akan menguraikan secara lengkap dan detail profil serta biodata dari Prof Dr Bintan R Saragih yang memainkan peran krusial dalam menangani laporan pelanggaran etik di MKMK.
Bintan Saragih merupakan seorang sarjana hukum dengan latar belakang pendidikan yang kuat. Dia meraih gelar sarjana hukumnya dari Universitas Indonesia pada tahun 1970 dan menunjukkan komitmennya untuk mengejar pendidikan di salah satu perguruan tinggi terkemuka di Indonesia.
Namun, pencapaiannya tidak berhenti di sana. Dia kemudian meraih gelar doktor dalam bidang hukum tata negara dari Universitas Padjajaran pada tahun 1991 yang menandai pemahamannya yang mendalam tentang hukum dan sistem pemerintahan.
Bintan Saragih saat ini menjabat sebagai anggota Majelis Kehormatan Mahkamah Konstitusi (MKMK). MKMK merupakan perangkat baru yang dibentuk oleh Mahkamah Konstitusi untuk menindaklanjuti laporan dugaan pelanggaran etik yang dilakukan oleh hakim konstitusi, khususnya terkait dengan putusan MK yang kontroversial terkait putusan batas usia capres-cawapres.
Pelanggaran etik yang dilaporkan mencakup dugaan konflik kepentingan dalam putusan MK Nomor 90 yang mengubah syarat pencalonan presiden dan wakil presiden. Sebagai anggota MKMK, Bintan Saragih bersama dengan anggota lainnya yakni Jimly Asshiddiqie dan Wahiduddin Adams memiliki tanggung jawab untuk menyelidiki laporan dugaan pelanggaran kode etik oleh hakim konstitusi.
Tugas ini merupakan pekerjaan berat yang membutuhkan pemahaman mendalam tentang hukum dan etika di dalam lingkungan Mahkamah Konstitusi.