Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Kondisi Terkini Kak Seto usai Alami Stroke Ringan, Berjuang Sembuh!
Advertisement . Scroll to see content

Profil dan Biodata Kak Seto, Pencipta si Komo yang Hobi Parkour

Sabtu, 12 Agustus 2023 - 17:50:00 WIB
Profil dan Biodata Kak Seto, Pencipta si Komo yang Hobi Parkour
Profil dan biodata Kak Seto yang merupakan pemerhati anak-anak dan pencipta karakter Si Komo. (Foto: MPI)
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id - Profil dan biodata Kak Seto akan dibahas dalam artikel ini. Kak Seto merupakan psikolog anak yang namanya tidak asing di telinga kita, karena sering muncul di berbagai media massa dan juga media sosial (medsos).

Khususnya bagi kamu generasi 90-an ke atas, pasti sering mendengar nama Kak Seto yang menciptakan karakter "Si Komo".

Profil dan Biodata Kak Seto

Kak Seto memiliki nama lengkap Seto Mulyadi. Dia lahir di Klaten, Jawa Tengah (Jateng) pada 28 Agustus 1951. Kak Seto juga dikenal dengan sapaan Sang Mentor. Nama ayahnya yakni Mulyadi Effendy dan ibunya Mariati.

Kak Seto ternyata memiliki saudara kembar bernama Kresno Mulyadi atau akrab disapa Kak Kresno yang juga seorang psikiater anak. Kak Seto juga memiliki seorang kakak bernama Maruf Mulyadi.  

Kak Seto menikah dengan Deviana dan dari pernikahan ini mereka dikaruniai 4 anak. Mereka bernama Minuk Eka Putri Duta Sari, Bimo Dwi Putra Utama, Shelomita Kartika Putri Maharani, dan Nindya Putri Catur Permatasari.

Hal menarik lainnya dari Kak Seto yakni semangat mudanya. Meski berusia 71 tahun dan mengidap acrophobia atau fobia terhadap ketinggian, Kak Seto justru memilih olahraga ekstrem seperti parkour. Bahkan hobi barunya yakni climbing.  

Pendidikan Kak Seto

Kak Seto bersekolah di SD Ngepos, Klaten dan lulus pada 1963. Dia kemudian melanjutkan pendidikan di SMP Pangudi Luhur 1 Klaten dan lulus pada 1966 serta SMA St Louis, Surabaya dan lulus tahun 1969.  

Ada kisah menarik dari Kak Seto saat hendak kuliah S1. Usai lulus dari SMA, Kak Seto ternyata sempat gagal diterima di Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga (Unair) dan juga Universitas Indonesia (UI). Karena kecewa, Kak Seto memutuskan untuk merantau ke Jakarta meski tanpa bekal dan keahlian apa pun.

Kak Seto kerja serabutan di Jakarta sembari menunggu tes Fakultas Kedokteran tahun berikutnya. Dia kembali gagal masuk Fakultas Kedokteran.

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut