Profil Sofyan Basir, Dirut PLN yang Terjerat Korupsi PLTU Riau-1
Kepemimpinan Sofyan terus bertahan hingga hampir satu dekade. Pada RUPS perseroan 20 Mei 2010, dia kembali terpilih sebagai Dirut BRI. Di era kedua ini dia mencanangkan BRI untuk mengorbitkan satelit milik sendiri, BRI-sat.
Pencapaian gemilang Basir di BRI membawanya ke pucuk pimpinan BUMN yang lain. Pada 2014 dia resmi ditunjuk sebagai Dirut PLN, menggantikan Nur Pamuji.
Nama Sofyan terseret ketika KPK menangkap Wakil Ketua Komisi VII DPR dari Fraksi Partai Golkar Eni Maulani Saragih dan pemilik saham Blackgold Natural Resources Ltd Johannes Budisutrisno Kotjo terkait proyek PLTU Riau-1.
Dalam pengembangan penyidikan, KPK menggeledah rumah Sofyan di Jalan Jatiluhur II, Bendungan Hilir, Jakarta. Sejumlah barang bukti diamankan penyidik saat itu. Rumor pun berkembang, Sofyan ditengarai terseret.
Dalam pemeriksaan sebagai saksi di KPK, Sofyan menepis keterlibatannya. Menurut Sofyan, penunjukkan langsung Blackgold Natural Resources Limited tidak dilakukan oleh PLN, melainkan urusan anak perusahaan PLN yang mengepalai konsorsium proyek tersebut.