Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Diduga Depresi, Pemuda di Semarang Nekat Bakar Rumah Orang Tua
Advertisement . Scroll to see content

Psikolog Ungkap Pemicu Bunuh Diri pada Mahasiswa dan Cara Mencegahnya

Selasa, 04 Juli 2023 - 17:56:00 WIB
Psikolog Ungkap Pemicu Bunuh Diri pada Mahasiswa dan Cara Mencegahnya
Ilustrasi bunuh diri (freepik)
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id - Depresi dan gangguan mental merupakan dua hal yang banyak menjadi penyebab seseorang melakukan bunuh diri. Hal tersebut pun dialami oleh banyak orang, termasuk mahasiswa.

Menurut Pakar dari Universitas Airlangga (Unair) Atika Dian Ariana pada dasarnya penyebab bunuh diri dapat dikategorikan secara biopsikososial. Secara biologis, orang dapat memiliki keluhan fisik yang membuat tidak berdaya, seperti masalah jantung dan hormonal.

Kemudian, secara psikologis mungkin yang bersangkutan memiliki kerentanan untuk merasa tidak berarti. Selain itu, secara sosial remaja akan masuk ke dalam relasi sebaya yang merasa hangat dan inti. Bentuk kegagalan dari beberapa aspek itulah yang bisa membuat seseorang merasa depresi. 

“Beberapa hal seperti putus dengan pacar, atau merasa ditolak oleh kelompok bisa jadi membuat dia merasa frustasi,” ujar dia dikutip dari laman resmi Unair, Selasa (4/7/2023).

Pencegahan Bunuh Diri pada Mahasiswa

Lewat pendekatan tersebut maka dapat diketahui bahwa faktor terdekat bunuh diri adalah depresi dari proses sosial. Pada konteks mahasiswa, pertemanan merupakan faktor sosial yang penting.

Pertemanan dianggap membantu dalam proses keberlangsungan akademik dan pendewasaan diri. Rasa kegagalan dalam relasi tersebut berisiko memicu munculnya perasaan tidak berdaya dan kesepian, yang juga meningkatkan resiko depresi.

“Teman bukan hanya diperlukan untuk keperluan akademis melainkan juga untuk memenuhi tugas perkembangan mereka di tahapan usia remaja ke dewasa awal yang seharusnya membangun relasi sosial dan interpersonal yang intim,” tutur dia.

Pikiran ataupun niat yang disertai upaya untuk bunuh diri memerlukan penanganan sesegera mungkin. Pastikan bahwa lingkungan di sekitar orang dengan pikiran bunuh diri aman dari hal yang bisa meningkatkan resiko, seperti berbagai benda tajam dan ketinggian.

Selain itu, pastikan yang bersangkutan bersama orang lain karena peran dukungan sosial sangat penting, bisa dari keluarga ataupun teman terdekat. Sosok disekitarnya tersebut juga harus paham langkah pencegahan dan penanganan dengan mengetahui hotline tanggap darurat. 

Kata Atika, bisa juga libatkan professional jika diperlukan dalam penanganan dengan kasus berat.

“Di beberapa kampus ada help-center dan pusat layanan psikologis atau kesehatan yang bisa dikunjungi. Atau bisa juga mencari bantuan profesional di luar kampus, seperti psikolog atau psikiater untuk berkonsultasi,” kata Atika.

Untuk itu, Atika berpesan ketika mempunyai pikiran ataupun niat untuk mengakhiri hidup. Carilah bantuan sesegera mungkin dengan curhat ke orang yang dipercaya atau melakukan konseling kepada profesional.

Secara pribadi, beri afirmasi ke diri sendiri bahwa hidup adalah berkah tak ternilai yang layak diperjuangkan.

“Mulai terapkan gaya hidup sehat, perhatikan diri sendiri, dan fokus pada hal-hal bermanfaat yang membuat hidup lebih bermakna,” ujar dia.

Editor: Puti Aini Yasmin

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow

Related News

iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut