Puting Beliung 964 Kali Terjang Indonesia dari Januari-Oktober 2019, 16 Orang Tewas
Sementara itu, bencana geologi seperti gempa bumi terjadi sebanyak 25 kali. Gempa mengakibatkan korban meninggal 68 jiwa, luka-luka 1.889 dan mengungsi 312.110. Sedangkan pada kerusakan, sejumlah gempa tadi mengakibatkan ribuan rumah rusak dengan kategori berbeda.
Bangunan ambruk akibat gempa bumi di Ambon, Maluku, Kamis (26/9/2019). (Foto: Antara/Izaac Mulyawan).
Rumah rusak berat berjumlah 8.587, rusak sedang 6.304 dan rusak ringan 6.536, sedangkan sektor lain, fasilitas pendidikan 474 unit, peribadatan 173 dan kesehatan 108.
”Sejumlah sebaran bencana tadi banyak terjadi di Pulau Jawa. Kejadian bencana tertinggi terjadi di Jawa Tengah dengan 748 kejadian dan disusul Jawa Barat 593, Jawa Timur 455, Aceh 149 dan Sulawesi Selatan 142,” ujarnya.
Agus melanjutkan, kebakaran hutan dan lahan (karhutla) masih terjadi hingga saat sekarang (31/10/2019). Data BNPB per 31 Oktober 2019, pukul 09.00 WIB mencatat titik panas di wilayah prioritas penangana karhutla di Sumatera Selatan sebanyak 185 titik, Jambi 8, dan Riau tidak terdeteksi.
Kemudian di Kalimantan Tengah titik panas berjumlah 134 titik, Kalimantan Selatan 107 dan Kalimantan Barat 36. Masih terpantaunya titik panas, kualitas udara yang diukur dengan PM 2,5 dan bersumber dari KLHK masih pada ambang sedang hingga tidak sehat.
Kualitas udara tidak sehat masih terpantau di Kalimantan Tengah, Jambi dan Sumatera Selatan, sedangkan wilayah lain pada kualitas sedang. Karhutla pada kawasan lain terpantau masih terjadi di Gunung Cikuray, Sumbing, Ungaran dan Rinjani. Luas lahan terdampak di seluruh wilayah Indonesia mencapai 857.756 ha.
Editor: Zen Teguh