JAKARTA, iNews.id - Mantan Pangkostrad, Pramono Edhie Wibowo, meninggal dunia. Semasa hidupnya, almarhum Pramono Edhie punya rekam jejak panjang di dunia militer sebelum hijrah ke politik.
Kabar meninggalnya Pramono Edhie dikonfirmasi Juru Bicara Partai Demokrat, Imelda Sari, Sabtu (13/6/2020) malam WIB. Pramono Edhie menghembuskan nafas terakhir setelah sempat dirawat di Rumah Sakit Cimacan, Cianjur, Jawa Barat.
“Betul. Saya baru saja dapat kabar dari keluarga,” ujarnya dihubungi iNews.id.
Pramono Edhie merupakan putra mantan Komandan RPKAD (kini Kopassus) Letjen TNI (Purn) Sarwo Edhie Wibowo. Almarhum juga merupakan adik kandung Ani Yudhoyono, istri presiden keenam RI Susilo Bambang Yudhoyono.
Pramono Edhie yang lahir di Magelang, 5 Mei 1955, sempat dipercaya sebagai ajudan presiden kelima RI Megawati Soekarno Putri pada 2001. Setelah itu, karier Pramono terus menanjak.
Pada tahun 2005, dia menjabat sebagai Wakil Danjen Kopassus. Dua tahun berselang, dia memangku jabatan Kasdam IV/Diponegoro.
Pengamat Militer Susaningtyas Kenang Pramono Edhie Wibowo Sosok Rendah Hati dan Profesional
Selanjutnya, dalam rentang 2008 sampai 2009 Pramono Edhie ditunjuk sebagai Komandan Jenderal Komando Pasukan Khusus (Kopassus) TNI AD. Tak sampai disitu, dia juga pernah menjabat Panglima Kostrad, dan Pangdam III Siliwangi pada 2009.
Puncak kariernya di militer yakni menjabat Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) pada tahun 2011 menggantikan George Toisutta. Setelah pensiun dari militer pada 2013, Pramono terjun ke dunia politik.
Pada 2014, Pramono Edhie ikut meramaikan konvensi calon presiden Partai Demokrat. Ketika itu, Pramono menyatakan dirinya bersedia menjadi pendamping Joko Widodo yang saat itu sudah ditetapkan sebagai capres PDI Perjuangan di Pilpres 2014.
Editor : Arif Budiwinarto