Resmikan JARVIS 2024, Menperin Pacu Kualitas Pendidikan Vokasi Industri
JAKARTA, iNews.id - Satuan pendidikan vokasi Kementerian Perindustrian (Kemenperin) sebagai pelopor penyelenggaraan pendidikan vokasi dual system di Indonesia berupaya memenuhi dan mengantisipasi kebutuhan industri. Untuk menyerap calon siswa dan mahasiswa dalam satuan pendidikan vokasi tersebut, Kemenperin menyelenggarakan Jalur Penerimaan Vokasi Industri (JARVIS).
Hal ini disampaikan melalui pernyataan Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita dalam acara Grand Launching Jalur Penerimaan Vokasi Industri (JARVIS) Bersama 2024 di Bandung, Kamis (2/5/2024).
“Saya berharap, melalui peluncuran JARVIS Bersama pada hari ini, akan terjaring SDM muda potensial yang akan dididik dan dilatih untuk mengisi kebutuhan sektor industri manufaktur dan menjadi akselerator pertumbuhan industri ke depannya,” katanya.
JARVIS merupakan program penerimaan siswa dan mahasiswa baru tahun 2024 pada unit pendidikan vokasi di lingkungan Kemenperin, yang terdiri dari JARVIS Prestasi, JARVIS Mandiri dan JARVIS Bersama. Untuk Kegiatan JARVIS Prestasi dan JARVIS Mandiri diselenggarakan oleh masing-masing SMK, dan Politeknik/Akademi Komunitas.
Sementara itu, untuk JARVIS Bersama diselenggarakan secara bersama-sama dan dikoordinasikan oleh Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Industri (BPSDMI) Kemenperin.
JARVIS dibuka untuk satuan pendidikan Kementerian Perindustrian yang terdiri dari sembilan SMK, 11 Politeknik, dan dua Akademi Komunitas yang tersebar di berbagai daerah di Indonesia. Satuan pendidikan Kemenperin memiliki serapan lulusan yang tinggi ke industri, serta telah menorehkan berbagai prestasi.
Adapun lulusan pada 2023, saat ini serapannya tercapat mencapai 93,8 persen untuk SMK dan 86 persen untuk politeknik, yaitu dalam waktu lebih kurang 5-6 bulan sejak saat wisuda. Menperin pun memberikan apresiasi terkait serapan lulusan yang terus meningkat hingga saat ini.
“Saya mengapresiasi bahwa BPSDMI dan satuan pendidikan telah berhasil meningkatkan serapan lulusan dalam waktu yang lebih singkat, yaitu kurang dari enam bulan, meningkatkan jumlah peserta didik melalui program-program kerjasama kelas industri, serta perluasan kerjasama dengan mitra luar negeri untuk memastikan kualitas pendidikan yang bertaraf global,” ujarnya.