Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Indonesia Tak Punya Mekanisme Terima Pengungsi Gaza melalui Penerbangan Carter
Advertisement . Scroll to see content

Restrukturisasi Badan Intelijen Indonesia dan Pentingnya Orientasi Keluar

Selasa, 15 Oktober 2024 - 17:21:00 WIB
Restrukturisasi Badan Intelijen Indonesia dan Pentingnya Orientasi Keluar
Awani Yamora Masta (Foto: Dok Pribadi)
Advertisement . Scroll to see content

Awani Yamora Masta

Alumni Program Pascasarjana Hubungan Internasional Universitas Indonesia
Peneliti Center for International Relations Studies UI

BADAN intelijen strategis merupakan elemen vital dalam menjaga keamanan dan kedaulatan negara. Seiring dengan perkembangan teknologi, proliferasi ancaman global dan dinamika geopolitik, struktur badan intelijen mengalami transformasi yang signifikan. 

Di era modern, badan intelijen strategis tidak lagi hanya berfokus pada ancaman-ancaman keamanan yang sifatnya tradisional, tetapi juga pada ancaman non-tradisional, seperti serangan siber, jejaring terorisme transnasional, hingga manipulasi informasi melalui disinformasi.

Sebagai negara dengan posisi yang strategis di kawasan Indo-Pasifik, Indonesia perlu memiliki badan intelijen strategis yang responsif dan berorientasi keluar (outward-looking). Pendekatan ini tidak hanya membantu pemerintah dalam mengantisipasi ancaman-ancaman dari luar, tetapi juga memperkuat posisi Indonesia di panggung internasional sebagai negara yang proaktif dalam menjaga stabilitas regional.

Dunia pasca-Perang Dingin ditandai dengan ancaman keamanan yang semakin beragam. Globalisasi, internet, serta digitalisasi menciptakan dimensi baru dalam aktivitas ancaman. Serangan siber, spionase ekonomi, hingga kampanye disinformasi di media sosial merupakan ancaman nyata yang dapat melemahkan kedaulatan negara tanpa perlu menggunakan kekuatan militer.

Menurut laporan Global Risk 2024 World Economic Forum, serangan siber dan penyebaran informasi palsu berada di antara ancaman terbesar yang dihadapi negara-negara di dunia saat ini. Keadaan ini menunjukkan bahwa badan intelijen tradisional yang hanya berfokus pada pengumpulan informasi secara fisik dan militer tidak lagi cukup menjadi sumber informasi tunggal. 

Negara-negara, termasuk Indonesia, membutuhkan kemampuan intelijen yang lebih adaptif, memanfaatkan teknologi, dan mengadopsi perspektif global untuk dapat bertahan di era informasi ini.

Lalu, apa itu badan intelijen strategis yang berorientasi keluar? Secara sederhana, istilah ini berarti badan intelijen strategis yang tidak hanya fokus pada ancaman internal, tetapi juga proaktif mengamati perkembangan luar negeri dan menyiapkan strategi antisipatif terhadap ancaman eksternal. 

Dengan kata lain, badan intelijen strategis harus juga memiliki komitmen untuk berfokus pada isu-isu lintas batas, dari tren geopolitik regional hingga potensi ancaman dari aktor non-negara, seperti organisasi teroris atau kelompok kriminal internasional.

Indonesia, sebagai negara maritim terbesar di dunia dan bagian dari jalur vital perdagangan internasional, memiliki kepentingan strategis untuk mengadopsi pendekatan lebih berorientasi keluar. Sebagai contoh, isu Laut China Selatan adalah salah satu wilayah yang memerlukan perhatian khusus dari badan intelijen Indonesia. 

Konflik teritorial di kawasan ini tidak hanya melibatkan negara-negara besar seperti Cina dan Amerika Serikat, tetapi juga memengaruhi stabilitas regional yang dapat berdampak langsung pada keamanan dan ekonomi Indonesia.

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut