Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Kapolri Diangkat Jadi Ketua Dewan Penasihat KSPSI, Komitmen Kawal Kesejahteraan Buruh
Advertisement . Scroll to see content

Rumah Ibunda Mahfud MD Dikepung Massa, DPR: Selidiki Dalang dan Motifnya

Rabu, 02 Desember 2020 - 20:31:00 WIB
Rumah Ibunda Mahfud MD Dikepung Massa, DPR: Selidiki Dalang dan Motifnya
Massa mengepung rumah Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD, di Kabupaten Pamekasan, Jawa Timur, Selasa (1/12/2020). (Foto: Istimewa)
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id - Anggota Komisi III DPR, Andi Rio Idris Padjalangi menilai pengepungan ibunda Menko Polhukam sebagai tindakan tidak beradab. Maka aparat harus menyelidiki dalang dan motifnya.

“Perlu diselidiki siapa dalangnya, dan apa motifnya, agar jangan sampai ini menimbulkan keresahan dan menganggu ketertiban dan keamanan masyarakat,” ujar Andi Rio, Rabu (2/12/2020).

Andi Rio mempertanyakan, kenapa pada saat kejadian, tidak ada kepolisian, dan apa saja upaya yang sudah dilakukan Kepolisian.

“Pihak kepolisian harusnya mengantisipasi datangnya massa, dan dapat secepatnya mencegah terjadinya peristiwa tersebut. Ke depan, agar peristiwa serupa tidak terjadi lagi, Polri harus lebih mampu melakukan tindakan dan upaya pencegahan serta pengamanan,” tegas Andi Rio.

Senada dengan Rio, anggota DPR Marwan Jafar menyoroti peran kepolisian yang memiliki intelejen, yang sejatinya sudah bisa mengantisipasi datangnya massa tersebut.

“Dengan begitu, Polres setempat bisa segera diarahkan, atau mem-BKO kan Polres-polres terdekat. Bahkan bisa mem-BKO kan anggota dari Polda, apalagi lokasinya bukan di daerah terpencil," kata Marwan.

Dia menyoroti peristiwa ini tidak ada tindakan dan upaya pencegahan, pengamanan dari polri. Karena itu menurutnya, sudah sepantasnya Kapolda jawa Timur bertanggung jawab atas insiden ini.

“Kapolda yang harus bertanggung jawab, karena sama sekali tidak ada tindakan pencegahan,” tegasnya.

Lebih jauh, Marwan mengatakan, Polda dan Polres setempat sepatutnya punya kemampuan berkomunikasi dengan ormas-ormas dan kelompok masyarakat, agar terhindar dari konflik sosial.

“Selayaknya mereka yang sudah berpengalaman bertugas di wilayah seperti ini, apalagi Jawa Timur penuh dinamika, dan eskalasinya sangat tinggi. Insiden ini harus ada tindakan tegas, agar ada kepastian hukum dan jaminan keamanan bagi masyarakat, apalagi yang diteror adalah orang tua Menko Polhukam,” ujar politisi asal PKB ini.

Marwan menyesalkan dan mengkritik keras peristiwa ini jika ada pembiaran. Menurutnya akan berdampak kepada kamtibmas dan konflik horizontal.

Editor: Faieq Hidayat

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut