SAHI Gelar Maulid Nabi Muhammad, Jadikan Momentum Persatuan Umat dan Bangsa

JAKARTA, iNews.id - Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Silaturahmi Haji dan Umrah Indonesia (SAHI) menggelar acara Maulid Nabi Muhammad SAW di Gedung DPP SAHI Jakarta, Kamis (19/11/2020) malam. Maulid Nabi Muhammad 1442 H/2020 dimaknai sebagai upaya mempererat silaturahmi sesama umat Islam dari ancaman perpecahan.

Ketua Umum SAHI Abdul Khaliq Ahmad mengatakan, peringatan Maulid Nabi Muhammad merupakan tradisi baik dalam sejarah untuk memelihara semangat umat muslim agar selalu dipersatukan dari berbagai macam perpecahan.

Seorang Pria Hindu Dibakar Hidup-hidup oleh Massa di Bangladesh, Ini Alasannya

"Agar dalam satu situasi agar diperlukan kekompakan kebersamaan persaudaraan itu mudah digerakkan kearah kebaikan," kata Khaliq.

Penceramah dalam peringatan Maulid Nabi diisi oleh Sekretaris Inspektorat Jenderal Kementerian Agama Muhammad Tambrin. Dia mengatakan, Maulid Nabi tahun ini digelar dengan sangat sederhana dan taat dengan protokol kesehatan.

Ribuan Umat Islam Surabaya Selawatan Memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW

"Indonesia dan negara di dunia sedang dilanda Covid-19. Kita harus introspeksi diri, terus istighfar dan berselawat kepada Nabi Muhammad SWA. Kita bermunajat kepada Allah semoga menghindarkan dari bahaya," kata dia.

Menurut Thambrin, Nabi Muhammad sebagai tauladan yang baik harus dijadikan rujukan setiap sikap dan perbuatan. Sebab, Rasulullah diutus ke bumi untuk menyempurnakan budi pekerti manusia.

"Contoh beliau sebagai imam yang baik, pendakwah yang baik, ayah yang baik," kata dia.

Peringatan Maulid Nabi juga dijadikan momentum untuk meluncurkan satu lembaga baru di bawah naungan SAHI dengan nama Majis Mubaligh (Majmu).

Abdul Khaliq mengatakan, Majmu SAHI nantinya akan mewadahi penceramah yang moderat. Dakwah yang disampaikan nanti dapat diterima oleh masyarakat muslim dan nonmuslim.

Pada prinsipnya, kata dia, konten dakwah berorientasi pada penguatan persaudaraan keislaman, kebangsaan, dan persaudaraan kemanusiaan.

Khaliq melanjutkan, hal tersebut penting dilakukan melihat situasi umat dan bangsa saat ini yang mulai terpecah-belah. Dakwah yang mulai dirasuki dengan pembentukan sikap permusuhan, memberi celah untuk dan adu-domba.

"Majmu mengajak perspektif pendakwah bukan berisi menghujat melainkan mengayomi yang mengajak pada kebaikan mendamaikan," kata dia

Majmu SAHI ingin kembali mengajak umat Islam sesuai ajaran Nabi Muhammad yang rahmatan lilalamin. Para mubaligh yang yang akan terjun di desa, di kota, di kantor, dan event keluarga.

SAHI akan memberikan peningkatan kompetensi dengan dilakukan edikasi kerjasama dengan Kementerian Agama.

"Islam yang melihat moderasi itu sebagai pilihan," katanya.

Editor: Zen Teguh