Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Aksi Solidaritas Kematian Affan Berujung Ricuh, Massa Jebol Gerbang Polres Salatiga
Advertisement . Scroll to see content

Sarankan Sahroni, Nafa, Eko Patrio dan Uya Kuya Mundur dari DPR, Hendri Satrio: Atau Situasi Makin Parah

Sabtu, 30 Agustus 2025 - 21:12:00 WIB
Sarankan Sahroni, Nafa, Eko Patrio dan Uya Kuya Mundur dari DPR, Hendri Satrio: Atau Situasi Makin Parah
Mahasiswa dan driver ojek online (ojol) menggelar demonstrasi di depan Mabes Polri, Jumat (29/8/2025). (Foto: Isra Triansyah).
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id - Analis komunikasi politik, Hendri Satrio, menyarankan empat politisi yang juga pengusaha dan figur publik, yaitu Ahmad Sahroni (Nasdem), Eko Patrio (PAN), Nafa Urbach (Nasdem), dan Uya Kuya (PAN), untuk segera mundur dari jabatannya sebagai anggota DPR RI. Langkah tersebut merupakan pilihan strategis untuk meredam gejolak di masyarakat.

Menurut Hensa, sapaan akrabnya, langkah tersebut juga menjadi ujian bagi rasa nasionalisme mereka dalam mendengarkan aspirasi rakyat yang menuntut pertanggungjawaban. 

"Kini nasionalisme mereka diuji. Mereka harusnya mendengarkan rakyat dengan mundur dari kursi mereka, atau selamanya akan terus terjadi situasi seperti saat ini, aksi di mana-mana," kata Hensa kepada wartawan, Sabtu (30/8/2025).

Dia menekankan, pengunduran diri dari jabatan legislatif juga akan menjadi bentuk empati yang kuat terhadap kondisi masyarakat yang resah akibat pernyataan-pernyataan mereka sebelumnya.

"Pilihannya tinggal mundur mendengarkan rakyat, atau bertahan sampai situasinya makin panas dan parah," katanya.

Hensa menganalisis, rentetan aksi dan kericuhan yang terjadi belakangan ini merupakan puncak dari kegagalan komunikasi publik para pejabat. Menurutnya, publik membutuhkan komunikasi yang baik dan mudah dicerna dari pemerintah dan para wakilnya. Aksi-aksi ini, sebagian besar, diawali oleh komunikasi publik yang dianggap tidak bisa dimengerti oleh masyarakat luas.

"Akibatnya jelas, tingkat kepercayaan atau trust kepada pemerintah dan institusi legislatif terlihat menurun. Ini adalah alarm serius," tegasnya.

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut