Sasar Unej, Yaqut Minta Mendikbud Fokus Hadapi Gerakan Radikalisme di Kampus
JAKARTA, iNews.id — Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud), Nadiem Anwar Makarim, diminta fokus terhadap sejumlah kampus negeri yang diduga terpapar radikalisme. Pesan itu disampaikan Ketua Umum Pimpinan Pusat Gerakan Pemuda Ansor, Yaqut Cholil Qoumas.
Menurut dia, permintaan agar Mendikbud Nadiem lebih memperhatikan persoalan radikalisme yang berkembang di kampus bukan tanpa dasar karena ancamannya sudah di depan mata. “Mas Menteri Nadiem saya pikir harus mulai memetakan potensi gerakan radikalisme yang ada di kampus, terutama di universitas negeri yang secara birokrasi langsung di bawah beliau,” ujar Yaqut di Jakarta, Jumat (13/12).
Politikus PKB itu berpendapat, peringatan soal potensi gerakan radikalisme di kampus itu sudah diungkapkan jauh-jauh hari oleh sejumlah lembaga. Salah satunya adalah Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT).
“Ini merupakan pekerjaan besar bagi Mendikbud agar jalan ideologi sejumlah kampus negeri tegak lurus dengan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Potensi radikalisme ini mengemuka kurang lebih dalam 2-3 tahun terakhir,” ujarnya.
Survei Alvara Research di tahun ini menyebutkan, sejumlah kampus universitas negeri terkemuka terpapar radikalisme yang dibawa kelompok-kelompok keagamaan yang eksklusif yakni kelompok Salafi-Wahabi. Gus Yaqut lantas mencontohkan kejadian yang menimpa Ketua LP3M Universitas Jember (Unej) Akhmad Taufiq yang diberhentikan Rektor Unej Prof Moh Hasan setelah pemaparan soal radikalisme yang ada di kampus.