Sejarah Hari Guru Nasional 25 November dan Perjuangannya Lengkap
Tujuan didirikannya PGHB pada saat itu adalah untuk memperjuangkan nasib para anggota, walaupun dengan latar pendidikan yang berbeda-beda. Sayang, perjuangan yang dilakukannya tidak berjalan mulus karena banyak tantangan yang harus dihadapi.
Semakin berkembangnya PGHB pada masa itu, mendorong munculnya berbagai organisasi guru baru, seperti Persatuan Guru Bantu (PGB), Perserikatan Guru Ambachtsschool (PGAS), serta organisasi guru berbasis keagamaan atau kebangsaan, seperti Christelijke Onderwijs Vereneging (COV) dan Katolieke Onderwijsbond (KOB).
Organisasi yang baru didirikan tersebut juga mempunyai tujuan yang sama. yaitu untuk memperjuangkan persamaan hak dan posisi mereka terhadap Pemerintah Hindia Belanda.
Dua dekade berselang, pada 1932, nama PGHB diubah menjadi Persatuan Guru Indonesia (PGI). Perubahan nama tersebut membuat pihak Belanda terkejut, karena kata “Indonesia” sangat mencerminkan semangat kebangsaan yang tidak disukai oleh Pemerintah Hindia Belanda.
Padahal, kata “Indonesia” ini sangat didambakan oleh guru dan bangsa Indonesia. Semangat perjuangan para guru yang dilakukan untuk memperjuangkan nasib mereka telah memuncak menjadi perjuangan nasional dengan teriakan “merdeka”.