Sejarah Kota Mekkah, Kota Kelahiran Nabi Muhammad SAW
Hal itu dilakukan Nabi Ibrahim atas perintah Allah SWT. Kemudian, Nabi Ibrahim meninggalkan istri dan anaknya di Mekkah yang saat itu kondisinya tandus dan tanpa kehadiran manusia. Sebagai perbekalan, ia memberikan kurma dan gentong berisi air.
Karena kehausan dan harus terus menyusui sang anak yang lapar, Siti Hajar mencoba mencari bantuan dengan harapan melihat seseorang. Ia pergi ke bukit Shafa dan Marwah sebanyak 7 kali bolak-balik, berharap menemukan pertolongan dan air.
Setelahnya, Siti Hajar mendengar suara dan melihat malaikat menggali tanah dengan tumitnya hingga muncul air. Sumber mata air yang dikenal dengan air Zamzam itu bahkan masih bisa dilihat dan dinikmati hingga kini.
Dengan adanya sumber air ini, Mekkah didatangi orang dari berbagai penjuru dan tinggal di wilayah tersebut. Suku pertama yang menetap di Mekkah adalah suku Jurhum. Nabi Ismail dibesarkan di tengah suku Jurhum dan menikah dengan perempuan dari suku tersebut.
Ketika Nabi Ibrahim dan Nabi Ismail membangun Kakbah, seiring waktu Mekkah menjadi kota yang ramai. Dalam buku Sejarah Kota Mekkah Al Mukarramah yang disusun oleh beberapa ulama dan diketuai Syaikh Shafiyur Rahman Al Mubarak Furi, disebutkan bahwa Nabi Ibrahim adalah orang pertama yang menancapkan tapal di batas kota yang juga dikenal dengan tanah haram itu.
Tapal tersebut tidak diganggu gugat ketika masa Nabi Muhammad SAW. Ketika penaklukan kota Mekkah pada tahun 630, Nabi Muhammad SAW meminta Tamim bin Asad Al Khuza’i untuk memperbaharui tapal tersebut. Kini, ada beberapa tapal batas yang masih menancap di Mekkah, yakni:
- Arah barat, jalan Jeddah-Mekkah di Asy Syamaisi. Jaraknya sekitar 22 km dari Kakbah.
- Arah selatan, berada di Idha’ah Liben, jalan Yaman-Mekkah. Jaraknya 12 km dari Kakbah.
- Arah timur, di tepi lembah ‘Uranah Barat, berjarak 15 km dari Kakbah.
- Arah timur laut, jalan Ji’ranah dekat kampung Syara’I Al Mujahidin, berjarak 16 km dari Kakbah .
- Arah utara, batasnya adalah Tan’im dengan jarak 7 km dari Kakbah.
Demikian sejarah kota Mekkah. Semoga bisa menambah wawasan kita ya!
Editor: Puti Aini Yasmin