Sejarah Malam 1 Suro Tahun Baru Jawa dan Tradisi yang Dilakukan Masyarakat
JAKARTA, iNews.id - Sejarah malam 1 Suro menarik untuk diulas. Malam 1 Suro merupakan malam pergantian kalender Jawa yang bertepatan dengan 1 Muharram atau Tahun Baru Islam dalam kalender hijriah.
Dalam Majalah Adiluhung Edisi 24 bertajuk Tradisi Suro, malam 1 Suro dirayakan pada malam setelah maghrib sebelum pergantian hari.
Lalu bagaimana sejarah malam 1 Suro? Berikut iNews.id rangkum dari berbagai sumber, Jumat (5/7/2024).
Malam 1 Suro merupakan perwujudan akulturasi sistem kalender. Dikutip dari buku 'Sejarah' terbitan Yudhistira, kalender itu mulai berlaku pada 8 Juli 1633 bertepatan dengan 1 Muharram 1403 H.
Oleh karena itu, keistimewaan malam 1 Suro adalah bersamaan dengan perayaan Tahun Baru Islam 1 Muharram. Kemudian, kalender Jawa disesuaikan dengan nama-nama bulan dalam tahun hijriah.
Dulunya, masyarakat Jawa menggunakan sistem penanggalan Saka yang dipakai turun-temurun oleh umat Hindu. Namun saat Raja Mataram Sultan Agung menjabat, sistem penanggalan diubah menjadi gabungan dari kalender hijriah (Islam), masehi, dan saka.
Hal itu dilakukan guna memperluas ajaran Islam tanpa memecah belah persatuan masyarakat yang sudah lebih dahulu menggunakan kalender Saka. Kemudian, penyatuan kalender dilakukan dengan dimulai sejak Jumat Legi bulan Jumadil akhir tahun 1555 Saka atau 8 Juli 1633 Masehi.